Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Awas! Paham Radikal Menyusup di Kota Cantik

  • Oleh Budi Yulianto
  • 19 Mei 2016 - 18:33 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Polres Palangka Raya terus berupaya mematikan paham radikal agar tidak sampai menyebar luas di Kota Cantik. Upaya tersebut sebenarnya telah disampaikan saat Polres Palangka Raya masih dibawah pimpinan AKBP Jukiman Situmorang. AKBP Lili Warli, yang menggantikan Jukiman juga menyambung upaya pencegahan tersebut. Kamis (19/5/2016), pihaknya menggelar diskusi bertema "antisipasi faham radikal di Kota Palangka Raya".

Diskusi yang berlangsung di Hotel Aquarius itu melibatkan kementerian agama kota, tokoh agama dan budaya, akademisi, kepala sekolah, mahasiswa, ormas Islam, HTI, LDII, Eks Gafatar, Babinkamtibmas dan Babinsa.

Menurut Kapolres, ada beberapa isu global yang harus menjadi perhatian. Salah satunya masih ada gerakan garis keras yang mengatasnamakan agama tertentu. "Radikalisme merupakan paham atau aliran yang radikal dalam politik. Pahan atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial politik dengan cara kekerasan bahkan mengatasnamakan agama tertentu."

Lili Warli menilai, gerakan radikal masih terjadi. Sebagai contoh, lanjut dia, kelompok Santoso, perompakan WNI di laut Philipina dan kelompok atau gerakan yang sama di beberapa tempat. Pada umumnya, paham dan gerakan tersebut mengatasnamakan agama dalam mencapai tujuan mereka. "Atas dasar itulah, Focus Group Diskusi yang kita laksanakan tentu memiliki beberapa tujuan guna mengantisipasi gerakan paham seperti itu,"

"Menemukan gagasan dan langkah dini dalam mengantisipasi penyebaran radikalisme terutama era digital, memetakan potensi penyebaran yang sangat masif baik melalui interpersonal maupun melalui media sosial di sekitar kita. Tentu melalui forum ini pula, diskusi sangat diperlukan untuk menggali informasi dan pengalaman dari ormas-ormas. Tujuan lainnya akan menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat ormas dengan pemerintah," tutur Kapolres.

Dari hasil diskusi, Misbah, salah seorang pemateri yang juga sebagai Wakil Kemenag Palangka Raya mengatakan, masyarakat harus cerdas melihat fenomena yang terjadi saat ini. Misalnya kalau ada orang yang menganut agama mengarah pada hal-hal yang terlihat berbeda jauh, harus ditanyakan kepada ahlinya dalam hal ini tokoh masyarakat atau agama, apakah itu menyimpang atau tidak. Kalau menyimpang ya cepat kita lakukan penanganan," ucap Misbah. (BUDI YULIANTO/N).

Berita Terbaru