Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Gagal Panen Bulog Sulit Serap Beras Lokal

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 23 Mei 2016 - 20:50 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Penyerapan beras dari petani lokal di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terus diupayakan Forum Bulog Subdivisi Regional Sampit. Namun belakangan, upaya tersebut sulit dilakukan. Pasalnya, banyak petani lokal mengalami gagal panen dan hanya sedikit yang menghasilkan beras. 

'Kami sudah berupaya menyerap beras dari petani lokal, namun saat ini tidak bisa kami lakukan. Karena banyak petani yang gagal panen, sehingga kebutuhan beras tidak bisa mencukupi,' ujar Kepala Forum Bulog Subdivisi Regional Sampit, Rusli Pisol, Senin (23/5/2016). 

Pisol menerangkan, sebelumnya memang sempat mereka mendapat pasokan beras dari petani asli daerah ini, tanpa mendatangkan dari luar. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Tahun ini kebutuhan itu tidak bisa diatasi petani. Karena jumlah beras yang dihasilkan petani lokal mengalami penurunan drastis akibat gagal panen. 

'Dari keterangan tim kami, panen gagal itu disebabkan karena padi yang ditanam petani diserang oleh hama potong leher, sehingga mereka tidak bisa lagi memasok beras,' ungkap Rusli. 

Dengan tidak dapatnya petani di daerah ini memenuhi pasokan beras yang diminta Bulog, dengan terpaksa merekapun mendatangkan beras dari pulau Jawa dan Sulawesi.  Hal itu dilakukan agar dalam memasuki bulan suci Ramadan ini kebutuhan beras di Kotim aman. 

Sedangkan untuk stok beras yang tersedia di gudang penyimpanan beras milik bulog saat ini, jumlahnya mencapai 1.800 ton. Jumlah tersebut diyakini mampu memenuhi kebutuhan beras di Kotim hingga lima bulan kedepan.

Tidak hanya itu, telah ada 1.000 ton beras lagi yang telah siap untuk dikirim ke Bulog Sampit. Namun 1.000 ton beras yang akan dikirim tersebut, belum dapat diterima Bulog Sampit lantaran terkendala luasan gudang yang hanya mampu menampung 2.000 ton beras saja. hal itupun terpaksa di pending pengirimannya. (MH/N) 

Berita Terbaru