Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Presiden Xi Jinping dan Joe Biden Bahas Isu China-AS Melalui Telepon

  • Oleh ANTARA
  • 03 April 2024 - 13:41 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Presiden Xi Jinping berbicara melalui telepon dengan Presiden Joe Biden untuk membahas isu bilateral China dan Amerika Serikat.

Percakapan telepon itu berlangsung pada Selasa (2/4) malam waktu Beijing atau Selasa pagi waktu Washington atas permintaan Presiden Joe Biden.

"Presiden Xi Jinping menekankan bahwa persepsi strategis selalu menjadi hal mendasar dalam hubungan China-AS, seperti kancing baju pertama yang harus dipasang dengan benar," demikian disebutkan dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China yang diterima ANTARA pada Selasa, 2 April 2024.

Pembicaraan tersebut adalah pembicaraan pertama kedua pemimpin negara besar tersebut pasca pertemuan San Fransisco pada November 2023.

"Dua negara besar seperti China dan AS tidak boleh memutuskan hubungan atau mengabaikan satu sama lain, apalagi terjerumus ke dalam konflik atau konfrontasi. Kedua negara harus saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan berupaya untuk mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Presiden Xi dalam pernyataan tersebut.

Presiden Xi Jinping menggarisbawahi tiga prinsip yang harus memandu hubungan China-AS pada 2024.

"Pertama, perdamaian harus dihargai. Kedua negara harus menetapkan landasan tanpa konflik dan tanpa permusuhan sembari terus memperkuat pandangan positif dalam hubungan tersebut," ungkap Presiden Xi.

Prinsip kedua adalah memprioritaskan stabilitas. Kedua negara harus menahan diri untuk tidak memperburuk hubungan, memprovokasi insiden atau melewati batas, demi menjaga stabilitas hubungan secara menyeluruh.

"Ketiga, kredibilitas harus dijunjung tinggi. Kedua negara harus menghormati komitmen satu sama lain dalam bentuk tindakan, dan mewujudkan visi San Francisco agar dapat menjadi kenyataan," ungkap Presiden Xi.

Kedua negara, menurut Xi, perlu memperkuat dialog dengan cara yang saling menghormati, mengelola perbedaan dengan bijak, memajukan kerja sama dengan semangat saling menguntungkan dan meningkatkan koordinasi dalam isu internasional dengan cara yang bertanggung jawab.

"Masalah Taiwan adalah garis merah pertama yang tidak boleh dilampaui dalam hubungan China-AS," tegas Presiden Xi.

Dalam menghadapi aktivitas separatisme yang menginginkan "kemerdekaan Taiwan" dan dukungan eksternal terhadap kelompok tersebut, Presiden Xi menyebut China tidak akan berdiam diri.

Berita Terbaru