BORNEONEWS, Sampit - Patung ikan jelawat yang merupakan ikon Kota Sampit saat ini, rupanya menjadi objek wisata favorit masyarakat yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Khususnya pada saat bulan suci Ramadan 2016 ini.

Hal itu terlihat pada saat sore hari menjelang berbuka puasa. Masyarakat baik dari kalangan bawah, menengah, maupun atas. Bahkan tua, muda, hingga anak-anak juga berkumpul di kawasan ikon kota yang menjadi kebanggaan warga Kotim tersebut.

Banyak dari mereka yang sekadar ingin bersantai sambil menunggu berbuka puasa. Namun ada juga yang sengaja membawa anak-anak mereka untuk bermain edi area yang menyediakan tempat bermain seperti sepatu roda, sepeda, dan juga mobil-mobilan.

'Kami sengaja datang ke sini sore hari, karena tempatnya enak, berhubungan langsung dengan Sungai Mentaya, dan yang pasti sangat pas menjadi tempat menunggu berbuka puasa,' ujar Idham, warga Jl DI Panjaitan, yang sedang nongkrong ditempat tersebut, Rabu (8/6/2016).

Memang Ikon Kota Sampit yang mengusung maskot ikan jelawat berukuran besar dengan menyemburjkan air tersebut menghadap langsung Sungai Mentaya. Sehingga mirip dengan konsep Marlion atau patung singa di Singapura yang menjadi tempat favorit wisatawan saat berkunjung ke tempat tersebut.

Sementara Anisa, warga Kecamatan Baamang juga mengatakan hal yang sama dengan Idham. Dia mengatakan bahwa tempat ini sangatlah menarik dan tentu nyaman untuk bersantai. Bahkan saat ini, tempat tersebut adalah yang paling banyak dikunjungi warga Kotim.

'Tidak hanya dari warga Kotim saja yang suka dengan tempat ini, sejumlah teman kuliah saya yang merupakan warga luar daerah, sangat senang dengan adanya ikon kota ini. Bahkan setiap kali mereka ke sini pasti tujuannya Patung Jelawat,' ungkap Nisa, mahasiswi semester 6 di salah satu universitas di Malang.

Saat musim libur Ramadhan ini, patung jelawat selalu ramai pengunjung. Bahkan saat siang terik pun, lokasi yang dilengkapi dermaga dan bangunan berlantai dua yang rencananya dijadikan pusat kuliner ini selalu dipadati pengunjung. Apalagi pada saat sore dan malam hari. Dan itu hampir terlihat setiap hari. (HAMIM/m)