Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PLTU Kumai Rusak, Pangkalan Bun Padam Bergilir 4 Hari!

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 12 Juni 2016 - 18:40 WIB

BORNEONEWS-Pangkalan Bun: Kondisi kelistrikan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali mengalami defisit daya. Kali ini disebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kumai yang tak mampu memasok daya ke jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini mengakibatkan PLN kekurangan daya listrik sebesar sekitar 4,5 megawatt (MW).  Pemadaman listrik secara bergilir diperkirakan akan terjadi selama kurang lebih 4 hari atau hingga kendala suplai daya PLTU Kumai ke PLN kembali normal.

Manager PLN Rayon Pangkalan Bun, Purwanto mengungkapkan, tak mampu beroperasinya PLTU milik PT Explotasi Energy Indonesia (EEI) itu disebabkan adanya kerusakan yang terjadi pada circuit breaker (CB) panel kontrol yang terbakar, pada Sabtu (11/6) malam kemarin. Upaya perbaikan dan modifikasi CB panel kontrol interkoneksi yang terbakar di PLTU Kumai itu, hingga Minggu (12/6/2016) siang tidak membuahkan hasil positif. CB panel kontrol pengganti dari PLN Area Palangka Raya, diperkirakan baru akan tiba di Pangkalan Bun pada Senin (13/6).

"Positif CB panel PLTU terbakar. Sementara PLTU nggak bisa suplai. Kami sudah koordinasi dengan area Palangka Raya. Pembangkitnya aman. Karena CB interkoneksi yang rusak. Jadi energi listriknya 7 MW mandeg setelah trafo, nggak bisa tersambung dengan sistem. Siang ini panel kontrol 1 set berisi 3 cell dikirim dari Palangka Raya. Besok pagi dirakit," terang Purwanto, Minggu (12/6).

Padam Listrik Bergilir dan Tegangan Listrik Terganggu

Dengan kondisi tersebut PLN saat ini mengalami kekurangan daya listrik sebesar 4,5 MW. Sehingga, hingga beberapa hari ke depan, Kobar terpaksa akan kembali alami padam listrik bergilir. Sebab beban puncak listrik di Kobar mencapai sekitar 31 MW. Sedangkan daya mampu saat ini hanya sekitar 27 MW. Pemadaman aliran listrik bergilir tersebut dijadwalkan mulai 12 Juni hingga 17 Juni nanti. Khususnya saat beban puncak daya listrik di Kobar mulai memuncak. Yakni mulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.

"Tapi kami upayakan semaksimal mungkin besok kami coba perbaiki. Agar pemadaman bisa diminimalisir. Masih ada yang padam sampai lewat beban puncak. Pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Karena PLTU tidak beroperasi, kondisi tegangan listrik di perkotaan Pangkalan Bun terganggu. Sebagian lokasi tegangannya turun. Sebab pembangkit semuanya di Kumai. Sudah ada beberapa lokasi yang sudah bisa diatasi dengan menaikkan tegangan dengan menurunkan Tap di trafo."  (RD/*)

Berita Terbaru