Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PT AGU Hanya Menawarkan Program Tali Asih

  • Oleh Ramadani
  • 17 Juni 2016 - 11:20 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - PT Antang Ganda Utara (AGU) angkat bicara soal masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.233 pekerjanya, yang menghebohkan di Kabupaten Barito Utara. Perusahaan perkebunan sawit itu, tidak pernah memaksa para karyawan mengambil program tali asih. Bagi yang tidak mau bisa bekerja kembali seperti biasa.

'Wah soal ini harus diluruskan dulu, kami juga melakukannya sesuai aturan yang berlaku. Sebelum dan sesudahnya kami sudah melapor ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Barito Utara,' kata Elenggowan, pimpinan PT AGU, kepada wartawan, Kamis (16/6/2016).

Elenggowan menjelaskan, pihaknya tidak pernah melakukan PHK karyawan. Namun perusahaan menawarkan program tali asih. Sebelumnya, PT AGU telah menjelaskan secara detail, kondisi keadaan perusahaan saat ini. Lalu anak perusahaan Makin Group ini menjelaskan besaran tali asih yang diterima masing-masing karyawan. Setelah karyawan memikirkan, lalu menerima dengan sangat senang.

Terkait alasan perusahaan menawarkan tali asih kepada karyawan pun dijawab Elenggowan. Hal ini disebabkan, saat ini kondisi perusahaan amat sangat labil. Selain itu, jumlah karyawan kelebihan, produksi tandan buah segar (TBS)  hanya sekitar 40 persen, akibat dampak kondisi alam.

Akibat semua ini, imbuh Lenggo, sangat sulit sekali bangkit kembali kecuali dilakukan perbaikan. Sebenarnya program ini, seharusnya dilaksanakan di tahun 2015. Tetapi saat itu, PT AGU mencoba mengurangi jam kerja karyawan, tetapi tetap tidak mampu untuk mengatasinya.

Ketika ditanya harga jual cruite palm oil (CPO) saat ini harganya bagus Lenggo membenarkan harga jual CPO lagi bagus. Tetapi produksi  TBS turun dratis, sehingga  tidak mampu mengcover semuanya. Sebelumnya produksi TBS lagi bagus tetapi harga jual CPO sangat jelek , sedangkan upah minimum regional (UMR) setiap tahunnya naik terus, sehingga beban perusahaan sangat berat untuk menopang semua ini.

Lenggo menegaskan, salah besar isu yang menyebutkan, ada pemaksaan dari pihak perusahaan kepada karyawan untuk mengambil tali asih. PT AGU tidak pernah memaksakan karyawan harus mengambil program tali asih yang. Bagi yang mau mengambil silahkan, bagi yang tidak mau mengambil dapat bekerja kembali seperti biasa.

'Perlu kami jelaskan program tali asih ini peminatnya cukup banyak. Awalnya kami hanya menawarkan kepada 800 karyawan, tetapi pada pelaksanaannya membengkak menjadi 1.233  orang. Kenapa hal ini terjadi karena karyawan tertarik mengambil program tali asih tersebut,' paparnya.

Sebelum pembayaran tali asih tentu saja, pihak yang mau menerima uang tali asih, harus menyiapkan dokument pendukung sebagai syarat pencairan dananya. Selain itu, imbuh dia, tidak benar karyawan yang menolak tali asih akan dikucilkan dan dimutasi. Sebab karyawan itu merupakan bagian dari keluarga besar perusahaan. 'Buat perusahaan sangat rugi, sumber daya yang ada kok tidak dimaksimalkan malah dikucilkan. Itu tidak benar semua karyawan akan diajak untuk kerja lebih maksimalkan lagi,' tandasnya.

Sedangkan masalah mutasi karyawan itu, ungkap Lenggo, hal biasa terjadi di perusahaan bahkan di pemerintah sendiri sering terjadi mutasi. 'Yang jelas selama kita bekerja dengan baik dan benar. Tidak ada hal yang perlu kita takutkan,' tuturnya seraya menambahkan sampai saat ini pihak manajemen perusahaan  tidak memikirkan program tali asih susulan. (RAMADANI/N).

Berita Terbaru