Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Kalteng Sambut Baik Pembangunan Jalur Kereta Api di Gumas dan Katingan

  • Oleh Ariananta
  • 06 Agustus 2016 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kalangan anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut baik pembangunan jalur kereta api trans Kalimantan. Rencananya pembangunan jalur KA di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) dan Kabupaten Katingan, Kalteng, dalam waktu dekat akan diwujudkan.

"Kami menyambut baik rencana tersebut, sebab dengan terbangunnya jalur kereta api di wilayah Gunung Mas dan Katingan tersebut nantinya diharapkan dapat membantu kelancaran arus perekonomian di sana," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Kalimantan Tengah, HM Asera, di kantornya, di Palangka Raya, Jumat (5/8/2016).

Asera mengungkapkan tim survei salah satu investor sedang menyiapkan berbagai persyaratan agar dapat dibangun jalur KA di Gumas dan Katingan, setelah di wilayah Palangka Raya, Pulang Pisau, Kapuas dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.    

'Berdasarkan informasi awal, pihak investor khusus untuk pembangunan jalur kereta api tersebut akan menginvestasikan sekitar Rp5 triliun dananya di Bank Pembangunan Kalteng,' ungkap politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalteng tersebut.

Artinya kalau hal itu benar-benar terwujut, lanjutnya maka bank milik daerah tersebut, cukup banyak dana, untuk dapat dikembangkan lagi bagi penyaluran permodalan bagi masyarakat yang membutuhkan kredit untuk usaha.

'Mudah-mudahan hal itu cepat terealisasi, tidak ada hambatan di lapangan,'katanya.

Beberapa waktu yang lalu Asisten Bidang Perekonomian dan Pembanguan Sekretariat Daerah Kalimantan Tengah, Syahrin Daulay memastikan, pembangunan jalur kereta api dari Puruk Cahu ke Batanjung melalui Bangkuang sepanjang 425 kilometer tetap akan dilanjutkan.

'Program pembangunan rel kereta api Kalteng yang digagas mantan Gubernur Agustin Teras Narang ini kan sangat bagus bagi perkembangan pembangunan daerah ini, pasti akan didukung dan tetap dilanjutkan,' kata Syahrin, di Palangka Raya, beberapa waktu yang lalu.

Syahrin yang sempat menjabat Wakil juga Ketua Panitia Lelang pembangunan rel kereta api Kalteng ini menyebut keberadaan perpres tersebut penting bagi investor, karena nilai investasi yang dikeluarkan untuk membangunnya sangat besar dan memerlukan jaminan dari Pemerintah.

Dia mengatakan, pembangunan kereta api Kalteng ini sudah tidak ada masalah dan akan tetap dilaksanakan. Sebab, rencana tersebut telah dimasukkan dalam rancangan program jangka menegah daerah (RPJMD) maupun RPJMN, dan peraturan daerah (perda) yang pernah diminta Kementerian Koordinator Perekonomian sebelumnya, juga telah disediakan.

"Jadi pembangunan kereta api Kalteng tidak berhenti tapi tetap dilanjutkan. Hanya memang sekarang ini masih menunggu terbitnya Perpres sembari AMDAL dipersiapkan dan dibahas di Kalteng," ucapnya.

Pemprov Kalteng saat masih dipimpin Gubernur Teras Narang mengusulkan pembangunan jalur kereta api sepanjang 425 Kilometer dengan melibatkan pihak swasta yakni Konsorsium China Rail Way bersama PT Multi Mega Guna Ganda Semesta yang tergabung di PT Perkeretaapian Tambun Bungai.

Pembangunan rel KA tanpa APBD maupun APBN tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran berkisar Rp72 Triliun.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan groundbreaking pembangunan rel kerata api dari Puruk Cahu melalui Batanjung hingga Bangkuang sepanjang 425 kilometer Maret 2015.

'Pemprov maupun konsorsium pelaksana pembangunan rel KA berupaya secepatnya menyelesaikan berbagai persyaratan,' kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Kalimantan Tengah Muhammad Hatta, di Palangka Raya.

Sebagaimana tertulis dalam pokok perjanjian kerja sama sebelumnya, pihak kedua akan membangun sistem perkeretaapian dan pelabuhan serta fasilitas pendukung lainnya, di antaranya pembangunan trase KA disertai terowongan dan jembatan yang akan dilalui KA di daerah setempat.

Hatta mengatakan, pihak kedua yang dinaungi PT Perkeretaapian Tambun Bungai membangun sistem kendali KA, sistem persinyalan, sistem komunikasi, lokomotif, gerbong ditambah fasilitas pemeliharannya.

"Tidak hanya itu, konsorsium juga harus membangun fasilitas perkantoran, terminal dan depo, fasilitas bongkar muat, area penimbunan batu bara, dan sebagainya," katanya.

Dia mengatakan, fase I tahap II pembangunan rel KA dari Beliti ke Lakutan sepanjang 156km dengan estimasi volume angkutan meningkat menjadi 33.4 ton/tahun. Fase II yakni pembangunan rel KA dari Ranggailung ke Tanjung Tawas dengan panjang mencapai 145 Km, dan akan dilanjutkan dengan pembangunan pelabuhan laut di Tanjung Tawas serta pembangunan trestle dan conveyor.

"Pengerukkan akses dari pelabuhan ke lepas pantai menuju ke dermaga ekspor. Jadi, kami optimis pembangunan rel KA itu bisa dilaksanakan Maret 2015. Sekarang ini berbagai dokumen sudah dipersiapkan," demikian Hatta.

Direncanakan pembangungan rel kereta api di Provinsi Kalteng, tidak hanya dari Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya menuju Batanjung, Kabupaten Kapuas. Namun, juga akan dibangun rel kereta api yang menghubungkan antar kabupaten lainnya di Kalteng.

Setelah jalur Puruk Cahu ' Batanjung, rel kereta api akan dibangun mulai dari Pangkalan Bun (Kabupaten Kotawaringin Barat) menuju Kudangan, Kecamatan Delang (Kabupaten Lamandau), sepanjang 195 kilometer.

Kemudian, jalur kereta api Puruk Cahu ' Kuala Kurun ' Kuala Pembuang - Kabupaten Sukamara sepanjang 466 kilometer. Tumbang Samba ' Nanga Bulik sepanjang 418 kilometer dan Kuala Kurun ' Batanjung sepanjang 390 kilometer. (ARIANATA/N).

Berita Terbaru