Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Disdukcapil Kotawaringin Timur Kerepotan karena Kehabisan Blanko e-KTP

  • Oleh Rafiuddin
  • 10 Agustus 2016 - 15:35 WIB

BORNEONEWS, Sampit -Tingginya permintaan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) membuat stok blangko di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin Timur habis.

'Mulai hari ini (Rabu kemarin) blanko e-KTP habis,' ungkap Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotim, Nuraidah di ruang kerjanya, Rabu (10/8/2016).

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kotim, Marjuki mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Kementerian Dalam Negeri untuk meminta blanko E-KTP. Namun stok blangko di pusat sedang kosong atau masih dalam proses cetak.

'Kami sudah melaporkan dan koordinasikan ke pusat, Info dari pusat sampai awal September baru dikirim,' tutur Marjuki.

Marjuki mengatalan, sesuai UU pengadaan blanko e-KTP adalah kewenangan pemerintah pusat. Jika blanko itu habis, maka Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengusulkan ke pusat.

Meski stok blanko habis, pelayanan perekaman tetap jalan seperti biasa. Bahkan kepada masyarakat yang belum melakukan perekaman diminta untuk segera melakukan perekaman di Disdukcapil Kotim. Selain pelayanan perekaman e-KTP, pelayanan pembuatan kartu keluarga (KK) dan akta catatan kependudukan lainnya juga tetap jalan seperti biasa.

Berdasarkan pantauan Borneonews di loket pelayanan Disdukcapil Kotawaringin Timur, animo masyarakat melakukan cetak e-KTP setiap harinya cukup banyak. Bahkan ada yang datang ke Disdukcapil lebih awal dari jam pelayanan yang dimulai pukul 07.00 WIB.

Disdukcapil menerapkan pelayanan satu pintu, namun karena ruangan pelayanan yang masih sempit. Warga terpaksa harus berdesak-desakan mengantre demi menunggu panggilan mengurus administrasi kependudukan di dinas itu.

Kabid Pelayanan Kependudukan Nuraidah mengaku pihaknya kewalahan melayani ratusan masyarakat yang membuat administrasi kependudukan setiap harinya. Dengan keterbatasan tenaga dan fasilitas, mereka mengaku tetap setia untuk melayani masyarakat dengan ikhlas.

'Bayangkan ratusan warga setiap hari kami layani, tapi karena keterbatasan tenaga dan alat kami minta masyarakat bersabar untuk antre,' ucapnya. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru