BORNEONEWS, Kotim - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan menjadikan Kecamatan Kotabesi sebagai sentra pasar hewan. Untuk mewujudkan itu, pemerintah daerah akan membangun berbagai fasilitas pendukung, terutama pasarnya.

'Insya Allah untuk pasar hewan kita arahkan ke Kotabesi,' kata Bupati Kotim, Supian Hadi, di Sampit, Selasa (6/9/2016).

Upaya Pemkab Kotim membangun pasar hewan di Kecamatan Kotabesi untuk menghidupkan ekonomi di tingkat kecamatan. Apalagi Kotabesi memiliki potensi peternakan dan pertanian cukup besar. Selain itu, letak wilayah itu, tidak terlalu jauh dari Kota Sampit, ibu kota Kabupaten Kotim.

Pemerintah Kotim memprogramkan, roda perekonomian tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan. Ekonomi kecamatan pun harus dipikirkan bagaimana tetap hidup, sehingga tidak ada kesenjangan antara masyarakat perkotaan dan perdesaan.

Rencana pembangunan Pasar Hewan itu lokasinya di Kelurahan Kotabesi Hulu, Kecamatan Kotabesi. Letaknya, kelak, berdampingan dengan pasar semi modern yang sudah lebih dulu dibangun Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar melalui APBD 2014 dan APBN 2015.

'Di sana ada bangunan masih lengkap kita bangun untuk sentra pertanian sayur-mayur dan sebagainya. Kotabesi kita jadikan pusat perbelanjaan hewan, sayur-mayur dan hasil bumi lainnya,' ujar Supian Hadi.

Potensi pertanian di Kecamatan Kotabesi cukup besar. Tidak hanya sayur-mayur, tetapi juga hasil bumi lainnya seperti jeruk, dan rambutan.

Untuk mendukung pembangunan pasar hewan itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan mengembangkan penggemukan sapi yang langsung ditangani oleh Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim.

'Kita sudah siapkan lahan 100 hektare di Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara untuk penggemukan sapi dan lainnya,' ucap Supian.

Seperti diketahui, saat ini Kotim belum memiliki Pasar Hewan. Yang ada hanya Rumah Potong Hewan (RPH) yang juga menjadi tempat penitipan hewan oleh para penjual dan distributor hewan yang tidak memiliki kandang sendiri. Dengan adanya pasar hewan itu, nanti, penjualan hewan akan terpusat, dan pengendalian serta pemeriksaan kesehatan hewan yang diperjualbelikan pun lebih mudah. (RAFIUDIN/N).