Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kadisdikpora Kotawaringin Barat: Sekolah Libur Sabtu Minggu Perlu Dikaji Lagi

  • 09 September 2016 - 13:27 WIB

BORNEONEWS, Kobar - Setelah mewacanakan full day school (FDS) yang menuai pro-kontra, kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali menggagas agar Sabtu dan Minggu menjadi hari libur sekolah nasional. Sama halnya dengan ide FDS, yang mendapat respon beragam, gagasan yang kembali dikeluarkan Mendikbud itu, juga ditanggapi ramai di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

"Mungkin libur Sabtu-Minggu itu keinginan Kementerian untuk melaksanakan program FDS sehingga waktu belajar hari Senin sampai Jumat itu jadwal dipadatkan. Gagasan tersebut juga harus dikaji, apakah anak didik mampu melaksanakan pendidikan karakter setelah jam pelajaran selesai bisa di sekolah, di rumah atau lingkungan," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Kobar, Aida Lailawati, di Pangkalan Bun, Kamis (8/9/2016).

Selain itu, dampaknya juga pada perubahan hari kerja guru, yang mungkin ada pengaruh dengan jam mengajar untuk pemenuhan sertifikasi para guru.

Sebelumnya, Mendikbud, Muhadjir beralasan, libur hari Sabtu dan Minggu dapat memberi kesempatan kepada siswa yang ingin menikmati waktu berkumpul bersama keluarga. Sekaligus juga menjadi ajang siswa mengembangkan bakat minat mereka dengan bergabung dalam organisasi.

Wacana soal libur hari Sabtu dan Minggu, kata Muhadjir, merupakan bagian dari rencana penerapan sekolah dengan pendidikan karakter. Dijelaskannya, materi akan dimampatkan di hari Senin hingga Jumat, sehingga Sabtu dan Minggu bisa dimanfaatkan untuk aktivitas lain. Bahkan juga bisa digunakan untuk refreshing keluarga, dengan memanfaatkan libur dua hari.

Muhadjir menjelaskan, aktivitas menyenangkan itu tergantung dari konsep yang digagas masing-masing sekolah.

"Pendidikan karakter tidak membuat siswa belajar seharian. Ada jam untuk melaksanakan kegiatan menyenangkan, seperti pengembangan minat dan bakat, mengaji atau membaca buku fiksi," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/N).

Berita Terbaru