Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mereka Yang Teraniaya

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 15 September 2016 - 11:23 WIB

ADA  tigabelas lembaga yang menyeru agar kepolisian tegas menindak para pemilik senapan angin.

Ketigabelas lembaga lintas provinsi itu melakukan kampanye di sembilan kota di Indonesia. Kampanye itu bertujuan agar kita bisa menanggulangi dampak dari penggunaan senapan angin. Di daerah-daerah seperti Sumatra dan Kalimantan,  senapan angin bukan hanya untuk menembak burung,  tetapi juga untuk menembak tupai,  babi hutan,  beruang madu,  monyet,  beruk,  dan terutama oranguatan.

Karena itu, senapan atau sering disebut juga dum-duman,  menjadi atribut atau perlengkapan petani berladang,  selain mandau.

Mengapa para aktivis lingkungan yang berhimpun dalam tigabelas lembaga tadi memandang serius kepemilikan senapan angin  Jawabnya jelas, senapan angin atau dum-duman menjadi penyebab paling dominan bagi cacat atau tewasnya satwa-satwa langka yang dilindungi Undang-undang. Senapan angin menjadi penyebab utama kedua, --setelah penebangan dan kebakaran hutan-- bagi punahnya satwa-satwa dilindungi ini. Dan salah satu jenis satwa dilindungi yang paling banyak ditemukan menjadi korban senapan angin adalah orangutan.

Jumlah korban itu semakin banyak ketika habitat asli orangutan semakin banyak hilang atau terganggu akibat  kebakaran hutan. Akibat habitat semakin rusak dan susut secara drastis. Akibat lanjutannya adalah otangutan banyak yang bertandang ke ladang warga.  Mereka mencari makanan seperti buah-buahan, singkong, pisang, ketimun,  terong dan sebagainya.

Sudah pasti,  akhirnya orangutan menjadi musuh warga,  musuh petani. Bahkan musuh perusahaan.

Semakin banyak ditemukan orangutan yang tewas karena peluru  dum-duman yang ternyata berkaliber besar,  melebihi ukuran peluru senapan angin biasa.

Banyak orangutan menderita kebutaan karena di rongga matanya bersarang puluhan peluru.  Selain itu,  banyak yang pincang,  lumpuh,  tuli, sekarat karena menjadi sasaran tembak warga.

Beruntunglah,  mereka yang cacat dan sekarat itu diselamatkan oleh para aktivis yang berhimpun dalam lembaga-lembaga tadi.

Sudah tentu,  orangutan cacat dan terbunuh sebagai korban penganiayaan dengan  senapan angin itu membutuhkan suaka.  Membutuhkan perlindungan. Membutuhkan langkah-langkah dan strategi penyelamatan.

Sekali lagi,  mereka yang teraniaya membutuhkan perhatian kita.  Siapa yang peduli Simpanlah senapan angin anda. Atau,  serahkan ke kantor polisi terdekat anda!

Berita Terbaru