Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Butuh Rp1,4 Triliun Untuk Pengembangan Kebun Raya Sampit

  • Oleh Rafiuddin
  • 22 September 2016 - 17:16 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membutuhkan anggaran Rp1,4 triliun untuk pembangunan Kebun Raya Sampit. Kebun Raya yang berlokasi di kilometer 29, Jalan Jenderal Sudirman Sampit-Pangkalan Bun ini, saat ini adalah kawasan hutan monumental.

'Kalau kita melihat paparan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) tadi, biayanya menghabiskan sekitar Rp1,4 triliun lebih. Anggaran segitu hitungannya sampai selesai atau kebun raya jadi,' kata Sekretaris Daerah Kotim, Putu Sudarsana pada acara presentasi laporan akhir penyusunan master plan Kebun Raya Sampit oleh LIPI, di Aula Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kotim, Kamis (22/9/2016).

Kebun Raya Sampit diakui menjadi kebun raya terbesar di Kalimantan. Lokasinya di tempat strategis. Yaitu, di pinggir jalan poros Kalimantan. Luas lahannya 607 hektare, terdiri dari berbagai macam status kawasan, termasuk hutan produksi (HP).

Kata Putu, anggaran pengembangan Kebun Raya Sampit yang mencapai Rp1,4 triliun tersebut tidak semata-mata menggunakan APBD Kotim. Tapi juga diupayakan menggunakan APBN.

'Masyarakat Kotim jangan berpikir, itu menggunakan dana APBD semua. Kita minta juga dari APBN di samping sharing APBD. Semua juga bisa masuk termasuk perusahaan bisa masuk ke sana, kemudian APBN dan APBD,' ujar Putu.

Pemkab Kotim bersama LIPI, pihak yang dipercaya mengembangkan kerja besar itu menargetkan pengembangan Kebun Raya Sampit akan selesai pada 2021. Hal itu bisa terwujud jika tidak ada kendala anggaran.

Menurut Putu, tahap demi tahap terus dikerjakan pihak pengembang, yakni LIPI. Namun hingga saat ini masih dalam tahap perbaikan master plan. Termasuk menghitung sistem penganggaran pada tiap tahapan.

'Diharapkan setelah master plan ini selesai kita harus menindaklanjuti tahap-tahap selanjutnya. Salah satunya kita sosialisasikan kepada seluruh masyarakat, wilayah itu akan dijadikan Kebun Raya Sampit, baru tahap lebih lanjut,' ujarnya.

Terkait bagaimana mengamankan komitmen pemerintah untuk kelanjutan pembangunan Kebun Raya Sampit yang akan menjadi pusat pendidikan, penelitian dan pariwisata itu, Putu mengatakan, anggaran pengembangan itu akan menggunakan dana DAK DR.

'Kita punya Dana DAK DR, yang tidak pernah digunakan sama sekali tiap tahun. Kalau dulu belum ada master plan apa yang kita buat sehingga dana DAK DR itu tidak bisa kita gunakan. Dengan adanya dana DAK DR dan kegiatannya menyangkut masalah kehutanan, itu bisa digunakan, tidak menganggu dana lain. Makanya kita berusaha mencari dana dari pusat juta,' jelas Putu Sudarsana.

Kepala Bidang Pengembangan Kawasan LIPI, Joko Ridho Witono mengatakan, pengembangan Kebun Raya Sampit bisa terlaksana dengan baik bergantung komitmen pemerintah. Menurut dia, sebuah kebun raya akan berkembang dengan cepat bergantung dari komitmen pemda. Itu kata kunci. Ketika komitmen pemda itu tinggi, otomatis Kementerian di pusat itu akan mensuport karena Pemda ini sebagai pemilik. 

"Apa yang kita bangun di daerah ini akan menjadi milik masyarakat di daerah, bukan milik pemerintah pusat,' kata Joko. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru