Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD: Kalau Itu Perlu Dana PON Yang Dipakai KONI Diaudit

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 06 Oktober 2016 - 15:38 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' GONJANG-Ganjing dana keberangkatan untuk even Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Bandung, Jawa Barat, yang dinilai tidak sesuai dengan capaian prestasi mendapat perhatian sejumlah kalangan. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Kalteng, Abdul Razak. 

Menurut dia, karena berkaitan dengan anggaran, bisa saja dilakukan audit penggunaan anggaran guna menjawab apakah telah sesuai atau tidak. Pertimbangannya, daripada memunculkan keraguan publik lebih baik transparan, sebab yang digunakan adalah APBD Kalteng. Namun ditegaskan Razak, bukan pihak legislatif yang melakukan audit tersebut.

'Kalau itu perlu, agar lebih bisa dipertanggungjawabkan dan transparan, saya kira tidak ada salahnya lembaga berwenang menangani masalah ini. Jadi kalau dari lembaga dewan tidak, tetapi lembaga berwenang,' terang Razak.

Penekanan Razak terkait transparansi penggunaan anggaran di tubuh KONI ini, lantaran berseliwerannya isu bahwa dana talangan yang digunakan untuk memberangkatkan atlet hanya habis sekitar Rp2,5 - Rp3 miliar saja. Padahal dalam pengajuan APBD Perubahan yang alot dan sempat tarik ulur di DPRD adalah Rp 7,8 miliar yang kemudian disetujui DPRD hanya Rp 5,3 miliar. Namun belakangan minta ditambah lagi Rp2,5 miliar.

Ia menandaskan, masalah anggaran dikatakan kurang atau cukup, itu adalah relatif. Namun yang ingin ia tegaskan, adalah harapan DPRD yang walaupun dana PON dianggap kurang, tetapi tidak sampai jauh melesat dari target. Dengan cara fokus pada cabang olahraga (Cabor) mana yang menjadi andalan untuk dikirim.

'Tetapi dengan dana yang dikeluarkan dari APBD kemarin, dikaitkan target prestasi, pihak KONI sendiri mengakui itu di luar target. Malah rangkingnya 26 dari 34 provinsi. Kalau dilihat dari itu ya tidak sesuai yang diharapkan. Kemarin kan dipenuhi Rp 2,5 miliar diharapkan mencukupi dan dengan harapan tidak jauh dari target yang ditetapkan KONI,' katanya.

'Karena itu, memang perlu banyak pembenahan untuk beberapa cabor yang diikuti. Tidak perlu menambah kepesertaan Cabor tapi prestasi rendah, sebaliknya fokus saja ke beberapa cabang. Kan beda antara fokus dengan banyak penanganan, dari segi anggaran saja kan lain. Jadi sebaiknya yang andalan saja. Ini karena kita dituntut bagaimana memanfaatkan dana yang ada akibat adanya banyaknya pemangkasan tahun ini,'.

Sementara ditemui terpisah, Sekretaris KONI Kalteng Ferry S. Lesa mengungkapkan, memang pihaknya menggunakan dana talangan ketika berangkat ke PON XIX. Ia tidak menyebut berapa jumlah persis dana talangan yang terpakai. 'Saya tidak bisa menyebut angka, yang jelas itu talangan bersumber dana pribadi Ketua,' ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua KONI Kalteng, Aries Marcorius Narang mengakui ada Cabor yang tidak layak berangkat ke PON XIX Jawa Barat, namun dipaksakan berangkat. Karena itu ia berencana mengevaluasi. Seharusnya kata Aries, kalau memang kualitas atlet masih standarnya kelas daerah tidak perlu dipaksakan berangkat. Jika dipaksakan, maka akan gagal sebelum tanding. Hanya saja Aries tidak mau menyebut cabor apa saja yang akan dievaluasi itu. (RZ/*)

Berita Terbaru