BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Sungguh malang nasib nenek Fatimah (68), Rumah  warga Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur ini, ludes terbakar di siang bolong, saat ditinggal ke ladang, Rabu (2/11/2016). Kebakaran pukul 11.00 WIB itu, baru bisa dipadamkan pukul 12.15 WIB, dengan peralatan sederhana, ember, dan motor tossa yang dimodifikasi jadi pemadam kebakaran milik desa.

'Tidak harta benda yang berhasil dikeluarkan, karena api dengan cepat membakar rumah berkonstruksi kayu tersebut,' ujar Kapolres Kotim, AKBP Hendra Wirawan melalui Kapolsek Sungai Sampit, Iptu Masriwiyono, Rabu (2/11/2016). 

Dari informasi yang dihimpun Borneonews, kebakaran bermula ketika korban ke ladang untuk bercocok tanam, sehingga rumahnya kosong tak berpenghuni. Sekitar pukul 11.00 WIB, dua warga melihat bagian dapur rumah nenek itu mengeluarkan asap. Ketika diperiksa, api mulai membesar, sehingga mereka berteriak minta tolong.

Warga sekitar yang mendengar hal itu langsung berupaya memadamkan api, selain itu anggota polsek juga ikut turun tangan. Namun api terus membesar hingga meludeskan rumah beserta seluruh isinya.

'Sudah kami upayakan pemadaman, namun api cepat membesar. Karena saat itu matahari juga trik,' ungkap Masriwiyono. 

Akibat hal itu, Fatimah harus kehilangan sebuah TV, receiver, VCD, dua buah amplifier, dua buah salon, satu mesin perahu kelotok, beras 10 karung, dan juga benih padi 50 kilogram. Dengan itu, total kerugian yang dilami korban mencapai Rp65 juta. (M. HAMIM/N).