Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Peduli Leluhur, Desa Hurung Tampang Gunakan ADD Untuk Rehab Patahu

  • Oleh Sri Hayati
  • 11 November 2016 - 19:19 WIB

BORNEONEWS, Kapuas --Suku Dayak Kapuas terutama warga Desa Hurung Tampang Kecamatan Kapuas Hulu, memanfaatkan  dana  Alokasi Dana Desa (ADD) untuk memellihara dan membangun sarana budaya, dan tradisi.

Bagi masyarakat desa tersebut, keberadaan arwah para leluhur juga patut mendapatkan tempat yang layak. Karena itu mereka buatkan  suatu wadah atau tempat tinggal bagi para arwah leluhur tersebut dalam suatu wadah yang disebut dengan Patahu.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa Hurung Tampang Barok M Udur,  banyak usulan warga desa  yang berharap bisa melakukan perehaban dan perbaikan Patahu tersebut  dengan total anggaran sekitar kurang lebih Rp 14 juta.  Selain direhab, Patahu tersebut kelak juga akan dibuatkan pagar.

'Tahun depan, kami akan mengusulkan penambahan agar komplek Patahu tersebut untuk dibuatkan suatu pagar keliling. Sehingga dapat terhindar dari masuknya hewan-hewan ternak milik warga.' Kata Kades kala ditemui di kantor BPMD Kapuas, Jumat (11/11).

Diterangkanya juga bahwa untuk Patahu ini  menjadi suatu situs adat.  Sebab menurut kepercayaan Suku Dayak terutama warga Desa Hurung Tampang, di Patahu itulah arwah para leluhur mereka bertempat tinggal.  Sehingga bisa  selalu menjaga keberadaan serta kehidupan para warga setempat, agar terhindar dari segala yang negatif.

Dalam melakukan pemugaran atau perbaikan Patahu tersebut juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan.  Harus melalui beberapa syarat atau ritual yang harus dilakukan dan upacara ini juga harus dilakukan atau dipimpin oleh salah seorang Damang atau Mantir Adat. "Jadi dalam pelakanaanya tidaklah sembarangan karena keberadaan dianggap sakral."

Seperti yang mereka lakukan, dalam upacara pemugaran Patahu desa, mereka melakukan ritual adat mamapas lewu atau manyanggar.  Acara itu dipimpin oleh Mantir Adat desa setempat yaitu bapak Sius Toendan yang acaranya dilakukan selama satu hari penuh.   (sri/*)

Berita Terbaru