Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Kalteng: Bom Samarinda Ancam Keutuhan NKRI

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 14 November 2016 - 19:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Gubernur kalimantan tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menekankan, peristiwa bom molotov di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) adalah bentuk teror yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia pun mengutuk dan menyebut kejadian tersebut sebagai duka bagi bangsa ini.

Atas nama warga Kalteng, kata Sugianto,  menyampaikan simpati kepada para korban penyerangan dan seluruh jemaat Gereja Oikumene di Samarinda yang terjadi pada Minggu (13/11/2016). Duka mendalam juga ia sampaikan terhadap seorang korban meninggal dunia atas nama Intan Olivia Marbun yang masih berusia dua tahun lima bulan.

"Peristiwa tersebut adalah bentuk teror terhadap keberagaman Indonesia dan duka bagi bangsa ini. Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Kalimantan, khususnya Kalteng, untuk bersatu melawan segala bentuk teror yang mengancam keutuhan NKRI," kata Sugianto, Senin (14/11/2016).

"Mari kita tunjukkan bahwa rakyat Kalimantan tidak takut, dan rakyat Kalimantan selalu bersatu di bawah naungan Sang Merah Putih," ajaknya.

Menurut dia, terorisme dan radikalisme muncul akibat ketidakadilan ekonomi, diskriminasi hukum, dan sempitnya lapangan pekerjaan. Karena itu, Sugianto menyarankan agar semua pemimpin daerah maupun pemimpin nasional untuk menyelesaikan masalah bukan dari hilirnya melainkan dari hulu. Jika problem ekonomi dan kesejahteraan sosial diperhatikan, ia yakin masalah hilirnya akan selesai atau minimal ditekan.

"Sekarang saatnya, para pemimpin dan rakyat bekerja bahu-membahu menyejahterakan rakyat untuk meminimalkan daya tarik radikalisme, khususnya di tengah generasi muda kita," tandasnya.

Khusus bagi masyarakat Kalteng, ia meminta agar semua komponen terus memupuk kerukunan hidup bersama intern beragama dan antar umat beragama yang sudah terjalin baik selama ini.

Para tokoh dan pemimpin agama  diimbau untuk terus menyampaikan pesan-pesan perdamaian agar tercipta suasana Kalteng yang sejuk dan damai serta menjadikan Kalteng Berkah seperti yang menjadi visinya. Tanpa keharmonisan, toleransi, dan sakjng menghormati, pembangunan segala bidang akan terhambat.

Sugianto menegaskan, perbedaan adalah anugerah istimewa bagi Indonesia. Sudah menjadi kewajiban bagi kita merawat keberagaman di negeri ini.

"Karena hakikat tertinggi dari kemerdekaan dan rasa kebangsaan adalah kemanusiaan. NKRI harga mati! " pungkasnya. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru