BORNEONEWS, Kasongan - Bupati Katingan, Ahmad Yantenglie mengutuk pelaku bom pada salah satu gereja di Samarinda, Kalimantan Timur. Teror bom jelas bukan karakter bangsa Indonesia, yang cinta damai. Karena itu, ia meminta warga Katingan tidak mudah terprovokasi dengan isu tidak jelas.

"Sehubungan teror bom di gereja di Samarinda itu, saya selaku kepala daerah tentunya sangat mengutuk para pelakunya. Tetapi kita secara teknis jangan mengambil kesimpulan, kita harus percayakan kepada aparatur negara yaitu Kepolisian untuk mengungkapkan," kata Bupati Katingan, Ahmad Yantenglie, usai menjadi Inspektur Upacara Apel Kebhinekaan Cinta Damai di halaman kantor bupati, di Kasongan,  Selasa (15/11/2016).

Bupati Tenglie mengingatkan kepada warganya agar tidak mudah terprovokasi dari sumber yang tidak jelas. Warga juga diminta tidak berspekulasi tentang berbagai peristiwa yang ada. Pasalnya berspekulasi itu bisa membuat penafsiran-penafsiran yang berbeda-beda pula,

Orang nomor satu di Katingan ini juga mengingatkan kepada warganya untuk tidak mempercayai berita di akun sosial media yang sumbernya tidak jelas.

"Misalnya ada akun yang tidak jelas, yang memberitakan sesuatu untuk memancing pertikaian. Terhadap akun yang tak jelas yang ingin memprovokasi ini kita jangan mudah percaya," katanya.

Sesuai dengan visi Katingan cerdas, Bupati Tenglie mengingatkan kepada warganya agar melihat sesuatu itu harus cerdas, apalagi di media sosial (Medsos) yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan.

"Terhadap akun-akun yang tak jelas, kenapa kita harus percaya. Dan saya harap masyarakat kita tidak percaya isu-isu yang tidak bertanggungjawab," katanya.

Kapolres Katingan, AKBP Tato Pamungkas Suyono mengaku jika sejauh ini situasi keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya aman dan terkendali.

"Untuk pengamanan di tempat-tempat ibadah, itu memang sudah kita lakukan sebelumnya yaitu dengan patroli rutin, dan kondisi Kamtibmas di wilayah kita sejauh ini kondusif," sebutnya. (ABDUL GOFUR/N).