Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Marukan: Perangi Kemiskinan dan Kebodohan Juga Bentuk Bela Negara

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 19 Desember 2016 - 22:03 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Memerangi kemiskinan dan kebodohan saat ini, juga salah satu bentuk bela negara yang dapat dilakukan semua orang tanpa terkecuali. Jadi, bela negara tidak hanya dari keikutsertaan dalam perang di masa penjajahan, tetapi maknanya lebih luas.

Bupati Lamandau, Marukan mengungkapkan hal tersebut pada Apel Peringatan Hari Bela Negara 2016, yang berlangsung di Halaman kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) Lamandau, di Nanga Bulik, Senin (19/12/2016) pagi.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Bupati Marukan, juga menegaskan bahwa Bela Negara tidak hanya dapat dilihat dari ukutserta saat peperangan di masa penjajahan, karena pemaknaannya lebih luas daripada itu, termasuk juga bertanggungjawab atas profesi yang ditekuni dengan menjalankannya secara bersungguh-sungguh juga merupakan bukti nyata Bela Negara.

"Hal yang sama bari para pegawai. PNS yang bertanggungjawab sepenuh hati atas tugas yang diembannya dan tidak melakukan pungli dan sifat-sifat buruk lainnya juga bisa dikatakan bentuk Bela Negara yang nyata," tegasnya.

Lebih dari itu, dalam apel yang diikuti oleh perwakilan FKPD dan SKPD setempat tersebut, Marukan juga mengajak agar semua pihak dapat terus  belajar dari sejarah perjuangan bangsa.

"Bela Negara sebagaimana sejarah bangsa faktanya  tidak harus dengan bentuk angkat senjata, tapi bisa juga  dengan upaya politik dan diplomasi," katanya.

Menurutnya pula, nilai-nilai heroik para pejuang harus diimplementasikan pada kehidupan kita sehari-hari, karena ancaman terhadap negara saat ini telah berkembang menjadi multi dimensi, yakni melalui politik, ideologi, sosial, budaya dan ekonomi.

"Pencegahan pencurian ikan, upaya ketahanan pangan, guru dan abdi negara lainnya serta perlawanan terhadap korupsi dan pungli yang nyata-nyata merusak tatanan dan menyengsarakan rakyat, sesungguhnya itu juga masuk bela negara," sebutnya.

Ditegaskannya pula bahwa kesadaran bela negara sangat penting ditanaman sebagai bagian dari revolusi mental dan ketahanan negara, adapun program bela negara saat ini adalah dengan terbentuknya kader bela negara yang dapat membangun karakter bangsa dan menyebarluaskan pemahaman bela negara di daerah masing-masing.

"Bela negara dapat dilakukan oleh setiap warga negara dengan berbagai profesinya, walaupun ini merapukan tanggungjawab yang cukup berat, namun dengan bersama-sama tugas berat itu dapat kita pikul bersama-sama," tandasnya. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru