Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sempat Gagal Mendarat, Kalstar Akhirnya Tiba di Pangkalan Bun

  • Oleh Cecep Herdi
  • 26 Januari 2017 - 12:18 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pesawat Kalstar jenis Embraer rute Jakarta - Pangkalan Bun akhirnya tiba di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kamis (26/1/2017) pukul 07.05 WIB.

"Alhamdulillah sudah tiba dengan selamat, dari Surabaya terbang pukul 06.14 WIB," kata kepala Cabang Kalstar Aviation Pangkalan Bun, Mursalin siang ini.

Sebelumnya, pesawat bermesin jet yang mengangkut 106 penumpang dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada pukul 16.15 WIB, Rabu (25/1/2017) itu gagal mendarat dan terpaksa dialihkan ke Surabaya. Pesawat tiba di langit Pangkalan Bun sekitar pukul 17.10 WIB. Namun kondisi cuaca di Bandara diguyur hujan lebat dan tidak memungkinkan untuk pendaratan.

"Pilot laporan ke tower bandara saat mau pendaratan, tapi hujan lebat yang mengguyur landasan saat itu tidak memungkinkan pesawat bisa landing. Visibility atau jarak pandang pun hanya 500 meter," jelas Mursalin.

Akibat cuaca buruk, pesawat yang dipiloti Kapten Prisang itu sempat berputar-putar di langit Pangkalan Bun sekitar 15 menit. Namun kondisi cuaca tak kunjung membaik. Akhirnya sang pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Surabaya.

"Pesawat kemudian dialihkan pendaratan ke Surabaya dan tiba di sana pukul 18.12 WIB. Seluruh penginapan untuk penumpang kita tanggung," aku Mursalin.

Sebelumnya, salah saeorang penumpang pesawat Kalstar itu memposting tulisan di akun Facebook miliknya. "Sktr jam 15.30 kemaren pesawat KALSTAR terbang dari Jakarta ke Pangkalan Bun. Sampai Pangkalan Bun pesawat gagal mendarat karena cuaca buruk dan di alihkan mendaratt ke surabaya. In sya Allah pagi ini lanjut terbang kembali ke Pangkalan Bun, semoga semua berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.... Aamiin," tulis Madiwar.

Sementara BMKG Pangkalan Bun mencatat, cuaca yang terjadi sore kemarin sebesar 41.0 milimeter (mm).

"Ya hujan lebat itu bisa menghambat pendaratan, karena visbility terbatas," kata Prakirawan BMKG Pangkalan Bun, Ria Rosanti. (CECEP HERDI/B-2)

Berita Terbaru