BORNEONEWS, Sampit - Aktrasi barongsai memang menjadi tontonan yang ditunggu-tunggu saat perayaan tahun baru Imlek. Tapi di balik kelihaian yang dipertontonkan para pemainnya, ada banyak kesulitas yang harus dihadapi.

Daniel, salah satu pemain barongsai, menyebutkan atraksi itu bukanlah perkara mudah untuk memperagakannya. Perlu keahlian khusus dan stamina yang prima. Bahkan kerjasama antarpemain juga harus kompak, agar bisa menampilkan suguhan yang menarik. Kombinasi antara gerakan barongsai yang diiringi dengan alunan musik juga menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan.

"Kita harus fokus dan kompak dengan teman. Setiap barongsai dimainkan dua orang," kata Daniel.

Dia menjelaskan, baik yang berada di depan maupun di belakang sama-sama mengemban tugas yang sulit. Jika di depan memerlukan stamina tinggi, karena banyak gerakan. Serta juga kelincahan menjadi hal yang utama, karena bertugas sebagai pemegang kepala barongsai.

Sedangkan yang dibelakang juga tidak kalah sulit, karena hampir sepanjang permainan harus jongkok dan juga kuat mengangkat tubuh teman yang memegang kendali kepala barongsai tersebut.

"Dalam atraksi, kami biasanya menampilkan dua barongsai dan seorang presentasi yang disebut Dewa Kekayaan atau Chai Shen," ungkap Daniel.

Sementara, kalau bermain dalam durasi yang cukup lama mereka akan melakukan atraksi secara bergatian. Tujuannya agar tenaga tidak cepat terkuras, dan pertunjukkan yang disuguhkan juga lebih bagus sehingga tidak mengecewakan penonton. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)