BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ribuan burung pipit (emprit) menyerang puluhan hektare lahan persawahan warga di Dusun Pangkalan Bungur, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Ribuan burung Pipit tersebut memakan bulir padi yang sudah menguning. Dalam satu minggu, padi siap panen tersebut ludes dan hanya menyisakan puluhan bulir dalam setiap tangkainya.

Akibatnya, petani mengalami gagal panen dan menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Padahal hasil panen padi digunakan untuk persediaan hidup mereka hingga masa tanam berikutnya dan sebagian lagi untuk bibit.

Petani sudah berupaya menghalau burung dengan membuat orang-orangan sawah, tapi ternyata burung tidak takut. Sementara petani pun tidak bisa menjaga setiap waktu karena mereka juga melakukan aktivitas sehari-hari dengan bekerja di perusahaan.

"Dalam satu minggu habis padi kami, burungnya ribuan mereka berkelompok kalau menyerang dan terpisah-pisah di tiap lahan sawah, punya saya satu hektare habis tidak ada sisanya," kata Roby Santoso, petani warga RT 27 Pangkalan Bungur, Kelurahan Baru, Senin (6/2/2017).

Ia berharap, pemerintah memberi perhatian kepada petani, karena saat ini mereka tidak mempunyai bibit untuk masa tanam berikutnya. "Jika berkenan kami minta bantuan bibit padi supaya bisa menanam lagi untuk tahun depan," harap Roby. (KOKO SULISTYO/B-2)