BORNEONEWS, Palangka Raya - Pemerintah Kota Palangka Raya mulai menata kawasan Pelabuhan Rambang. Seiring dengan hal itu, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia didampingi sejumlah jajarannya mengadakan pertemuan dengan para pedagang kaki lima (PKL) di Cafe Ceria, Senin (6/2/2017).

Ada sebanyak 35 PKL yang diundang untuk mendengarkan pengarahan dan berdiskusi dengan Wali Kota. "Kawasan pelabuhan Rambang ini mau dijadikan kampung wisata. Konsepnya seperti kawasan Flamboyan Bawah. Keduanya kita tata untuk jadi perwajahan Kota Palangka Raya. Ini kawasan masa depan yang akan jadi wajah Kota Palangka Raya. Ssehingga penataannya tidak bisa sepotong-sepotong, bukan jangka pendek," tegas Wali Kota dalam arahannya.

Karena itu, ia meminta PKL mau bekerjasama dengan pemerintah dalam hal penataan. Mulai dari membuat desain dan konsep. Selain itu, konsistensi untuk mengingatkan dan membenahi harus dilakukan secara berkesinambungan.

"Tidak ada pemerintah yang tidak senang warganya maju dan punya usaha. Namun kalau hanya ambil untungnya tapi tidak mau ikut bertanggung jawab, ya kita susah," tutur Riban.

Wali Kota dua periode ini menyebut bahwa ke depan akan diatur jam dan lokasi PKL bisa berjualan di kawasan tersebut. Hal itu karena pelabuhan juga dimanfaatkan untuk aktivitas bongkar muat barang dari kapal.

"Fungsi utama pelabuhan harus tetap jalan. Saat waktunya bongkar muat, tidak boleh ada yang jualan, saat waktunya berjualan tidak akan ada aktivitas bongkar muat. Kalau jualannya tertib sesuai aturan, saya rasa kita bisa diskusi," tuturnya. (TESTI PRISCILLA/B-3)