BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kapolda Kalteng Brigjen Anang Revandoko berjanji akan memeriksa semua sumur bor yang dibangun untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

'Itu nanti saya cek terus, apakah berfungsi atau tidak Kalau saya lebih bagaimana memperkuat pencegahan, bukan penanganganan. Karena itu kami usul agar pengucuran anggaran sudah bisa saat pencegahan, bukan menunggu status tanggap darurat baru dikucurkan,' ungkap Kapolda, Selasa (28/2/2017.

Hal yang sama juga ia tekankan pada paparannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla di Aula Jayang Tingang, kompleks kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Senin (27/2/2017).

Saat itu, ia meminta semua pihak melaporkan perkembangan situasi terkini terkait karhutla agar bisa ditindaklajuti bila memang menunjukkan kerawanan.

'Ini diperlukan langkah kebersamaan langkah pre-emtif, preventif, dan penegakan hukum. Kalau perusahaan misalnya lalai, peralatan yang tersedia 10 misalnya, tapi tersedia 2 unit saja, kena pasal 'barang siapa' yang lalai dari kewajibannya tadi, ya pidana,' tegas Kapolda.

Diberitakan sebelumnya, Polda Kalteng mencatat jumlah sumur bor untuk penanggulangan karhutla yang terbangun saat ini sebanyak 210 unit. Jumlah itu baru 10,5 persen dari target. Di mana pemerintah pusat menargetkan jumlah sumur bor yang terbangun hingga 30 April 2016 sebanyak 2.000 unit.

Terbagi menjadi, 1.000 unit menjadi kewajiban pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kalteng, 200 unit dikerjakan Badan Restorasi Gambut (BRG), dan sisanya 800 unit kewajiban perusahaan. ((ROZIQIN/B-3)