BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Musim hujan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia tidak mempengaruhi produksi sektor kelapa sawit nasional, karena produksi Tandan Buah Segar (TBS) masih tinggi.

"Tingkat hujan yang cukup tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume produksi Tandan Buah Segar Sampoerna Agro. Volume produksi masih cukup tinggi, meskipun sudah memasuki low crop season," kata Head of Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), Michael Kesuma, kepada pers di Jakarta, Rabu (31/3).

Produksi TBS Sampoerna Agro dalam dua bulan terakhir, menurut Michael, masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dampak El Nino sepanjang 2016 membuat SGRO harus memangkas target produksi hingga 20% dari realisasi 2015 sebanyak 388.000 ton.

"Bahkan sinyal kenaikan produksi sudah muncul sejak kuartal IV tahun lalu. Pada periode tersebut, produksi mulai membaik seiring dengan hilangnya dampak badai El Nino," papar dia.

Produksi tandan buah segar (TBS) SGRO, lanjut Michael, diperkirakan mencapai 423.466 ton pada kuartal IV tahun lalu.

"Curah hujan juga sudah terlihat tidak setinggi bulan November dan Desember. Namun, fokus perseroan mengintesifikasi tiga hal untuk menjaga kualitas dengan memperbaiki jalan di titik-titik yang mengalami kerusakan, meningkatkan koordinasi antara kebun dan pabrik yang terkait dengan kegiatan panen supaya tidak terjadi bottleneck serta kegiatan pemeliharaan terus ditingkatkan untuk memaksimalkan produktivitas," ujar Michael.  (NEDELYA RAMADHANI/m)