BORNEONEWS, Nanga Bulik - Selama kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Lamandau, Rabu-Kamis (8-9/3/2017), anggota DPR RI Hamdhani kerap mendapati keluhan tentang minimya alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk menggarap lahan pertanian.

Hal tersebut seperti dikeluhkan perwakilan masyarakat di desa Kujan, Kapiyudin, saat gelaran serap aspirasi antara masyarakat desa Kujan bersama anggota DPR RI, Hamdani, Kamis (9/3/2017), termasuk dikeluhkan sejumlah petani saat anggota DPR RI dari Komisi IV itu mengunjungi lahan petnaian padi sawah di desa Bayat.

Menanggapi hal itu, Hamdani berjanji bahwa program pendistribusian alsintan masih menjadi konsentrasinya untuk tetap diajukan ke pemerintah pusat. Hal itu seperti yang pihaknya lakukan setidaknya dalam kurun waktu dua tahun lalu (2015-2016).

"Komisi IV DPR RI sudah memiliki komitmen dengan kementrian terkait bahwa untuk mewujudkan program swasembada pangan, petani kita harus didukung oleh alsintan yang memadai," katanya.

Hamdani juga menyebut, program bantuan Alsintan ini sudah berjalan termasuk untuk di Lamandau-pun dan beberapa daerah lain dalam dua tahun ini sudah pasti dapat bantuan, hanya saja jumlahnya tidak cukup banyak untuk mengcover seluruh petani.

"Ajukan saja nanti ke dinas terkait yakni Dinas Pertanian, nantipun pasti dapat, insya allah tahun inipun masih ada program bantuan alsintan ini," jelasnya.

Hamdani juga memastikan, Alsintan yang selama ini dan kedepan akan pihaknya upayakan justru lebih selektif. Sehingga, sambungnya, alsintan tersebut dapat tepat guna, baik alsintan untuk digunakan di medan pesawahan maupun alsintan untuk ladang kering, tentu berbeda, tukasnya. (HENDI NURFALAH/B-5)