Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Buku Tumbang Taberau Mengukir Harapan Ditulis Berkat Permintaan WWF-Indonesia

  • Oleh Budi Yulianto
  • 15 Maret 2017 - 18:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Martin Siregar, penulis buku berjudul Tumbang Taberau Mengukir Harapan, mengaku menulis buku tersebut hanya menjalankan tugas sesuai permintaan WWF-Indonesia. "Ini kerjanya WWF. Prinsip saya mau hidup menulis dan bisa menulis," katanya.

Sementara itu, Andi Fachrizal, satu dari empat editor buku tersebut, mengatakan bahwa mayoritas warga Desa Tumbang Taberau berkebun karet.

Namun ketika PT Sari Bumi Kusuma (SBK) hadir, masyarakat mulai bergantung pada perusahaan itu untuk memenuhi kebutuhan.

"Masyarakat terlalu tinggi berharap dari perusahaan. Dari aspek ekonomi, mereka mau dapat duit dari perusahaan. Jadi kerja di perusahaan. Nah sekarang kalau selamanya di situ, tidak mungkin. Ketika perusahaan tidak ada, maka tidak ada penghasilan. Ini yang dibangun," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya mencoba untuk mengembalikan supaya masyarakat Desa Tumbang Taberau bisa mandiri dari sisi ekonomi. "Yang kita berikan dana bergulir berupa ayam petelur. Kemudian sayuran bibir, budidaya ikan, dan menghidupkan keterampilan. Artinya dengan kekayaan itu, semua bisa dikerjakan. Jadi selain bekerja di PT SBK, ada tambahan lainnya."

Andi menuturkan, kondisi hutan di Desa Tumbang Taberau masih sangat bagus dan subur. Dulu nama dari kampung itu ialah Taberau Lama dan Baru. Ceritanya cukup menghiris hati karena warga setempat pernah berpindah-pindah bahkan pernah numpang di desa lain.

"Jadi desa, di dalamnya ada desa. Itu pernah dialami. Kemudian juga pernah ada gangguan (mistis) sehingga pindah-pindah. Sebenarnya desa itu bukan baru. Tetapi sudah lama dan pada akhirnya menemukan satu tempat. Warga di sana menyebutnya Taberau Baru. Namun secara resmi namanya adalah Tumbang Taberau," tuntas Andi Fachrizal. (BUDI YULIANTO/B-3)

Berita Terbaru