Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Terbelit Masalah Tenaga Kerja, Pemkab Minahasa Tenggara Jemput Warganya di Pulang Pisau

  • Oleh James Donny
  • 18 Maret 2017 - 10:16 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Usis I Sangkai menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara yang telah menjemput warganya di Pulang Pisau. Warga Minahasa Tenggara yang dijemput adalah tenaga kerja di salah satu perkebunan sawit yang operasional di Kabupaten Pulang Pisau.

Usis mengatakan, Pemkab Pulang Pisau memfasilitasi dan sudah duduk bersama untuk mencari solusi. "Saya sudah lapor dengan Bupati dan pertemuan yang kita lakukan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati dan kita mencari solusi bagaimana penyelesaiannya," katanya, Jumat (17/3/2017).

Dia mengatakan, jika bukan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara yang datang ke Pulang Pisau dan menunggu tenaga kerja tersebut pulang ke Minahasa Tenggara akan memakan waktu yang sangat lama.

Usis menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Minahasa Tenggara karena sudah mengunjungi langsung ke Pemkab Pulang Pisau. "Awalnya kebetulan bertemu di pesawat dengan mereka dan mendengarkan persoalan tersebut, kemudian kita siap fasilitasi," kata Usis. Menurut Usis persoalan ini seharusnya tidak terjadi karena sudah ada ketentuan yang mengatur mengenai tenaga kerja.

Anggota DPRD Minahasa Tenggara Nico R Pelleng yang beserta rombongan menjemput tenaga kerja asal Minahasa Tenggara berharap agar hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi. "Itu karena perusahaan sebelumnya sudah ada perjanjian dengan para pekerja, kemudian terjadi persoalan. Karena mereka adalah warga di Dapil kita, pimpinan menugaskan ke sini untuk menjemput mereka," kata Nico.

Penjemputan warga Minahasa Tenggara yang menjadi tenaga kerja di PT PT Berkah Alam Fajar Mas (BAFM) tersebut dilakukan Tim dari Pemkab Minahasa Tenggara terkait dengan pengaduan para tenaga kerja ini karena tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan. (JAMES DONNY/B-2)

Berita Terbaru