BORNEONEWS, Sampit ' Ratusan sopir truk galian C mengancam akan melakukan aksi turun ke jalan jika penghentian aktivitas galian C di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak ada solusinya.

'Kami akan menemui pengusaha dulu, karena kita sama-sama ada kepentingan di sini, meski yang dirazia ini pengusahanya saja, namun dampaknya ke kami ini juga,' kata Kaswandi, sopir truk galian C, Minggu (9/4/2017).

Dikatakan Kaswandi, razia itu baru pertama kali dilakukan. Padahal, sebelumnya ini tidak pernah terjadi. Ia sendiri menyayangkan ini baru dilakukan yang berdampak secara luas terutama kepada mereka.

'Yang kami pertanyakan itu kenapa dulu tidak pernah seperti ini dan baru-baru sekarang dilakukan,' ujarnya.

Ia berharap lembaga legislatif yang menjadi perpanjangan tangan masyarakat bisa membantu mereka agar ada solusi. Sehingga pihaknya bisa bekerja. Karena para sopir truk sendiri harapan penghasilan dari angkutan yang mereka lakukan.

'Razia seperti ini imbasnya ke kami langsung, kami ingin pemerintah menyikapi masalah ini karena biar bagaimanapun ini menyangkut dengan keperluan masyarakat banyak,' ucapnya.

Bahkan, ia sendiri mempertanyakan jika razia alasan karena usaha itu tidak ada yang mengantongi izin. Artinya,  selama ini pemerintah juga tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, sehingga menjadi berlarut-larut.

Mereka tidak ingin terlalu lama menganggur seperti sekarang ini, karena dengan semakin lama mereka tidak bisa bekerja selama itu juga kerugian yang mereka alami.

Sejak empat hari terakhir ini sopir truk galian c tidak bisa bekerja, lantaran seluruh pengusaha galian c tidak ada berani yang bekerja setelah razia dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap usaha galian c ilegal di Kotim. (NACO/B-5)