BORNEONEWS, Kasongan - Kebaradaan Bundaran Pendahara Lama atau dikenal dengan Bundaran Agung di Km1 Kasongan Kabupaten Katingan dinilai merusak pemandangan. Pasalnya, bundaran ini sudah tidak layak lagi dikatakan bangunan sebuah bundaran.

"Karena pembatas bangunan lingkaran bundaran berupa cor beton setinggi sekitar setengah meter itu juga sudah banyak yang rudak tertabrak kendaraan, dan kerusakan itu tidak pernah diperbaiki, sehingga kalau dilihat merusak pemandangan," sebut Sarpin, warga Kasongan, Jumat (5/5/2017).

Menurutnya, keberadaan bundaran ini juga dinilai sangat membahayakan bagi pengendara. Sebab tidak jarang kendaraan baik dari arah Palangka Raya maupun arah Sampit tidak membelokkan kendaraannya memutar bundaran, tapi tetap jalan lurus menerjang bundaran yang tidak beraspal.

"Makanya menurut saya lebih baik bundaran ini diratakan dengan jalan saja, sehingga tidak merusak pemandangan dan tidak membahayakan bagi pengendara," imbuhnya.

Pantauan borneonews.co.id selama 24 jam arus lalu lintas yang melintasi bundaran ini yaitu Jalan Trans Kalimatan terus ramai, terutama kendaraan arah daerah lain baik Palangka Raya maupun arah Sampit.

Namun biasanya pada malam hari tidak sedikit kendaraan yang lewat kadang tidak tahu bahwa di sekitar tempat ini ada sebuah bundaran. Pasalnya selain masih kurangnya penerangan di malam hari, bangunan Bundaran Agung saat ini juga tidak dilengkapi pembatas.

Sehingga kendaraan dari arah Palangka Raya maupun Sampit sering menabrak bundaran itu mengambil jalur lurus dan tidak mengikuti jalan aspal yang berbelok mengikuti bundaran. (ABDUL GOFUR/B-6)