BORNEONEWS, Muara Teweh - Wakil Bupati Barito Utara Ompie Herby mengatakan bahwa animo masyarakat membudidayakan tanaman jagung terus meningkat. Sebagai bukti, luas area tanaman jagung pada 2014 hanya 170 hektare, sedangkan pada 2016 mencapai 5.025 hektare.

'Lahan jagung tersebut sebagian besar merupakan lokasi baru atau pengembangan. Ketertarikan masyarakat membudidayakan jagung hibrida dsebabkan komoditi ini relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit,' kata Wakil Bupati, Jumat (14/7/2017).

Selian itu, katanya, tanaman jagung sangat menguntungkan secara ekonomi dan terjamin pemasarannya. Namun, ia menegaskan bahwa Pemkab Barito Utara tetap menyadari bahwa konsep pengembangan komiditas pertanian yakni padi, jagung, dan kedelai (pajale) harus berimbang.

'Oleh karena itu pada tahun anggaran 2017, Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah mengalokasikan bantuan benih padi inbrida khusus untuk padi lahan ladang sebanyak 43,75 ton dan padi sawah program hozton 100 ton.'

Bantuan itu dimaksudkan agar para petani tetap membudidayakan padi dengan mengatur pola tanam, baik dengan tumpang sari atau giliran tanam pada lahan yang sama.

'Hal ini secara budidaya sangat menguntungkan agar tidak terjadi endemis hama tanaman atau hama padi terputus dengan dilakukannya pergiliran tanaman ke jagung atau sebaliknya,' pungkas Wakil Bupati. (RAMADHANI/B-3)