Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lacak Anggota Koperasi Bermasalah dengan Simako

  • Oleh Nazir Amin
  • 19 Juli 2017 - 15:16 WIB

BORNEONEWS, Kudus - Sebagaimana industri perbankan, koperasi juga sering menghadapi adanya anggota bermasalah, atau masuk daftar hitam (black list), seperti tak membayar pinjaman. Untuk mengidentifikasinya, secara konvensional, membutuhkan waktu. Solusinya, empat mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) menawarkan System Informasi Anggota Koperasi (Simako) berbasis mobile untuk melacak nasabah nakal.

"Simako dapat membantu pengurus koperasi, dalam melihat data anggota koperasi bermasalah (blacklist). Dengan demikian, nasabah koperasi tersebut tidak bisa melakukan pinjaman di koperasi lain, " terang Budi Hantomo salah satu dari empat mahasiswa berprestasi itu, seperti dikutip dalam rilis Humas UMK Rosidi, yang diterima Rabu (19/7/2017).

Karya empat mahasiswa Budi Hantomo, Mahfiah Nurul Ismi, Tajul Alwi, dan Ardi Irfanto ini diterapkan Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (FK3I) Kabupaten Pati, dengan anggota Koperasi Simpan Pinjam Syariah di beberapa wilayah kecamatan.

Menurut Budi Hantomo, perancangan sistem informasi ini dilakukan dengan pembuatan usecase. Tujuannya, agar konsep yang dibuat pada aplikasi Simako, dapat efektif dan nyaman dipakai pengguna.

"Aplikasi Simako berbasis mobile ini menggunakan teknologi hybrid platform, Desain User Interface (UI). Pada halaman login, aplikasi Simako akan dioperasikan oleh admin atau pengurus koperasi," ujarnya diamini anggota tim lain.

Simako memiliki beberapa tampilan menu, yakni pencarian data anggota, info penting, help, kritik-saran dan menu admin. Untuk mendapatkan data anggota, harus menginput identitas diri terlebih dahulu. Setelah itu, data anggota koperasi akan keluar lengkap berikut data pinjaman dan tunggakannya.

Tri Listyorini, dosen pembimbing, mengatakan, Simako bisa digunakan untuk mengatasi kolektabilitas pada forum komunikasi dan kerja sama koperasi Indonesia regional Pati. Semakin banyak koperasi yang menerapkan sistem ini, kata dia, data yang ada semakin akurat dan sistem yang berjalan semakin optimal.

"Dalam perancangan sistem ini sempat dua kali di-hack sehingga dilakukan perbaikan security-nya," kata Tri Listyorini. (HUMAS UMK/*/N).

Berita Terbaru