Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menghormati Kearifan Lokal dan Menjalin Kebersamaan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 22 Juli 2017 - 09:16 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kearifan lokal dalam tradisi masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah (Kalteng) telah dijalankan secara temurun hingga sekarang. Hal itu dijalankan guna menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam dalam ritual dan tuntunan adat Dayak. Sejumlah tradisi yang menjadi tatanan adat, hingga kini dipegang teguh masyarakat Bumi Tambun Bungai ini.

Sebagai bentuk penghormatan kepada nilai-nilai kearifan lokal yang telah menjadi tradisi masyarakat di Kalteng, PT Industrial Forest Plantation (IFP) berupaya menjalankan operasional perusahaan dengan menjaga keseimbangan alam dan menjaga tradisi leluhur tersebut.

'Kami sangat menghormati kearifan lokal yang menjadi tradisi masyarakat setempat. Tentu sangat berharap seluruh kegiatan kami ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat serta dapat menjaga keseimbangan alam sesuai filosofi kehidupan dayak,' terang Estate Manager PT IFP, Parlindungan D.S kepada Borneonews di Palangka Raya Sabtu (22/7/2017).

Salah satu kearifan lokal tersebut adalah upacara manyanggar, yaitu sebuah rangkaian upacara atau tradisi sebagai bentuk penghormatan kepada roh leluhur atas akan dimulainya suatu kegiatan. Rangkaian ritual dalam kegiatan manyanggar ini dilaksanakan secara gotong royong dipimpin oleh seorang tetua adat yang disebut Mantir Adat setempat di lokasi akan dimulainya kegiatan.

PT Industrial Forest Plantation telah melaksanakan kegiatan upacara bapalas dan manyanggar pada April 2016, sebelum operasional dilakukan kala itu. Kegiatan upacara manyanggar tersebut berlokasi di lapangan depan Gereja Pandohop Desa Humbang Raya Kecamatan Mantangai, dipimpin oleh Mantir Adat, Isab Utui.

Dalam tradisi ini ada persembahan berupa hewan ternak dari masyarakat atau pihak yang hendak memulai kegiatan. Dimulainya manyanggar ditandai dengan penyiapan Pasah Pali sebagai tempat persembahan kepada roh leluhur di lokasi yang telah ditentukan oleh masyarakat. Selain itu juga pemasangan tenda terpal dan perlengkapan upacara lainnya.

Upacara menyanggar dilaksanakan selama dua hari satu malam. Mantir adat menyiapkan syarat-syarat upacara sesuai tradisi untuk dipersembahkan kepada roh leluhur. Rangkaian upacara dua hari satu malam itu diantaranya upacara mengundang roh leluhur, upacara mendapatkan nasehat, dan upacara mengiring roh leluhur untuk kembali.

Hasil dari rangkaian upacara ini adalah mendapatkan nasehat atau petuah berupa pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat atau pihak yang hendak memulai kegiatan dengan tujuan untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan dalam seluruh kegiatan yang hendak dilaksanakan.

Parlindungan juga menegaskan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang kehutanan di sektor hutan tanaman industri dengan wilayah konsesi di Kabupaten Kapuas, pihaknya ingin terjalin kebersamaan dengan masyarakat. Karena itu, IFP mengembangkan industri kehutanan bersama masyarakat sekitar.

'Hal ini dilaksanakan PT IFP dengan mengutamakan tenaga kerja dari masyarakat setempat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Dalam menjalankan operasionalnya, PT IFP juga memenuhi segala regulasi dan aturan yang berlaku dari pemerintah,' ujarnya. (ROZIQIN/adv/B-8)


TAGS:

Berita Terbaru