Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

UMK Adakan Pelatihan Permainan Tradisional Berbasis Budaya Lokal Kudus

  • Oleh Nazir Amin
  • 03 September 2017 - 09:26 WIB

BORNEONEWS, Kudus - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan kegiatan unik bertajuk, 'Pendampingan Penyediaan Taman Dolanan dan Alat Permainan Tradisional untuk Anak Berbasis Keunggulan Lokal Kudus.' Kegiatan itu dilaksanakan di dua tempat yaitu Desa Rendeng dan Desa Burikan dengan dihadiri banyak peserta.

Rilis Noor Ahsin dari Universitas Muria Kudus (UMK), yang diterima Borneonews, Minggu (3/9/2017), menyebutkan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh sangat sedikit atau langkanya generasi muda melakukan permainan tradisional. Generasi muda khususnya anak-anak lebih suka main gadget daripada melakukan permainan tradisional. Padahal permainan tradisional memiliki filosofi dan mempunyai nilai positif yang banyak.

'Antusias anak mengikuti permainan sangat tampak dari jumlah peserta yang ikut berpartisipasi, saat bermain mereka juga sambil belajar mengenal budaya lokal kudus, mulai dari tempat bersejarah, makanan khas, tradisi dan tokoh di Kudus,' tutur Imaniar Purbasari, ketua Tim pengabdian UMK, Minggu (3/9/2017).

Permainan tradisional kategori dalam ruangan yang dilakukan meliputi, permainan dakon, ular tangga, bingo, siapa aku, cublak-cublak suweng, bekelan. Sedangkan permainan tradisonal kategori luar ruangan meliputi, betengan, gobak sodor, singkongak, karet, engklek, bakiak, dan egrang. Semua permainan tradisional itu diberi dimodifikasi dengan sentuhan inovasi budaya lokal kudus.

Kegiatan Pengabdian berbasis keunggulan lokal Kudus di Desa Rendeng dan Burikan Kudus tersebut mampu menggugah dan mengingatkan kembali akan asyiknya melakukan permainan yang sudah jarang lagi dimainkan. Ibu-ibu peserta pendampingan mampu membuat alat-alat permainan dengan praktis dan ekonomis serta mampu memberikan nilai edukatif berbudaya lokal kudus.

Sebagian besar anak menyukai jenis permainan tradisional dan mampu memainkan, meskipun beberapa permainan baru mereka kenal. Hasil pengabdian adalah Ibu-ibu PKK di Desa Rendeng terlatih membuat alat permainan tradisi. Selain itu, anak-anak pun jadi aktif bermain di taman bermain tiap sore hari, di taman dolanan yang dapat dimanfaatkan kegiatan warga masyarakat menjadi kegiatan yang menyenangkan.

"Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan pelatihan permainan tradisional ini perlu dilestarikan dan semoga kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dalam kegiatan hari besar nasional agar budaya bangsa berupa permainan tradisional ini tidak punah,' kata Anita, salah satu peserta pelatihan. (Noor Ahsin/UMK).

Berita Terbaru