Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Minyak Sawit Paling Realistis Tutupi Kebutuhan Minyak Nabati Dunia

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 04 November 2017 - 08:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ketersediaan minyak sawit mentah (CPO) paling ampuh untuk memenuhi kebutuhan minyak sayur dunia yang terus meningkat, seiring bertambahnya populasi global.

"Berdasarkan studi LMC International, populasi penduduk dunia akan meningkat menjadi 8 miliar orang pada 2020 mendatang. Ini berarti dibutuhkan sekitar 50 juta ton minyak sayur di dunia," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, di Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Sayangnya, menurut Joko, penambahan lahan atau ekstensifikasi tidak bisa menjadi satu-satunya solusi karena persediaannya yang terbatas. Belum lagi, lahan yang tersedia tidak bisa digunakan untuk menghasilkan beraneka ragam minyak sayur.

"Untuk itu, lahan yang ada perlu diprioritaskan untuk menanam komoditas unggulan yang paling efisien dengan produktivitas besar guna menutup kebutuhan minyak sayur dunia, yaitu kelapa sawit," papar dia.

Jika lahan digunakan untuk menghasilkan minyak bunga matahari (sunflower oil), maka dibutuhkan tambahan lahan sekitar 70,4 juta hektar. Sedangkan bila lahan digunakan untuk menghasilkan minyak kedelai (soybean oil), maka dibutuhkan tambahan lahan yang lebih luas mencapai 96 juta hektar.

"Tetapi kalau menanam kelapa sawit, hanya membutuhkan sekitar 12,6 juta hektar lahan untuk perkebunan baru," ujar Joko.

Joko berharap agar dunia usaha bisa lebih realistis untuk memilih komoditas kelapa sawit yang menghasilkan CPO untuk menutup kebutuhan minyak sayur dunia. Selain itu, semua pemangku kepentingan di industri kelapa sawit bisa bersama-sama menggencarkan peningkatan produktivitas perkebunan dengan melakukan replanting dan kemitraan dengan petani kecil (small holder).

"Pemerintah dan pengusaha harus sangat serius untuk meningkatkan kerja sama dengan petani kecil dan meningkatkan produktivitas," tuturnya.

Produksi minyak sawit sampai akhir tahun ini diperkirakan bisa mencapai 36,5 juta ton atau tumbuh sekitar 5,79% dari tahun lalu sebesar 34,5 juta ton.

Untuk produksi tahun lalu terbagi atas 31,5 juta ton CPO dan 3 juta ton minyak kelapa sawit kernel atau Palm Kernel Oil (PKO).

Sedangkan ekspor produk kelapa sawit bisa mencapai 30 juta ton tahun ini atau meningkat 20% dibandingkan tahun lalu. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru