BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Sarjono, prihatin dengan mulai munculnya gejala masalah sosial di Kotim. Salah satunya kehadiran geng yang melibatkan anak di bawah umur.

"Tentunya ini tidak baik dan harus dicegah agar jangan semakin berkembang," kata dia, Senin (13/11/2017).

Menurut Sarjono, munculnya geng anak di bawah umur sudah menujukan gejala sosial yang kurang baik di Kotim. Tentu masalah ini tidak boleh dibiarkan, apalagi sampai berkembang. Pemkab Kotim harus mengantisipasi itu karena persoalan ini bukan hanya tugas dan tanggung jawab dari aparat kepolisian.

Sarjono mengaku, miris melihat semakin kompleksnya persoalan di Kotim, khususnya pada tataran generasi muda. Banyak di antara pemuda Kotim telah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, dan premanisme.

Lanjut Sarjono, geng kecil yang dibentuk generasi muda juga bisa menjadi cikal bakal dari munculnya premanisme. Yang mana, premanisme merupakan awal dari terjadinya tindak kriminal. Maka dari itu, ia meminta Pemkab Kotim tidak memberikan kompromi terhadap sekecil apapun bibit munculnya geng.

"Di Kotim saat ini masih dalam status kota berkembang skala kecil. Maka dari itu, ke depan tidak menutup kemungkinan dalam perkembangannya menuju arah kota besar dan muncul persoalan sosial," tandasnya.

Kotim yang mencanangkan daerahnya menjadi kota tujuan wisata harus mempersiapkan diri, tidak hanya dari segi fasilitasnya, tetapi juga kultur masyarakatnya. (NACO/B-3)