Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Demi Mengangkut Buku ke Taman Baca, Antonius Rela Keluarkan Rp1,1 juta

  • Oleh Testi Priscilla
  • 08 Januari 2018 - 13:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Perjuangan Antonius Putu Tuah untuk mendirikan taman baca Pintar Hayak Harati cukup berat. Sejak Maret hingga Desember 2017, ia mengumpulkan buku-buku melalui sumbangan untuk mengisi taman baca di Desa Tumbang Kaburai, Kecamatan Bukit Raya, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Ternyata, untuk mengangkut buku-buku sumbangan itu juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.

"Itu buku bekas bantuan dari teman-teman yang sudah lulus kuliah dan sekolah. Ditambah kami buat posko di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) BEM FKIP Universitas Palangka Raya makanya buku terkumpul sekitar 600 buah. Itu yang saya bawa pulang buat taman baca Pintar Hayak Harati," kata Antonius kepada Borneonews, Senin (8/1/2018).

Untuk membawa buku-buku ini ke kampung halaman, Antonius juga ternyata butuh perjuangan. Perjalanan selama dua hari harus ditempuh Antonius bersama buku-bukunya dari Palangka Raya.

"Dari Palangka Raya ke Tumbang Samba saya menyewa mobil Rp400 ribu. Terus naik kelotok ke Senamang bayar Rp350 ribu. Lanjut dari Senamang ganti kelotok bayar Rp350 ribu lagi. Setelah itu menggunakan mobil perusahaan jadi gratis, baru sampai kampung saya. Dua hari perjalanannya. Ya biayanya saya tanggung sendiri saja, karena sekalian pulang kampung jadi nggak apa-apa," katanya legowo.

Aksi Antonius ini memang terbilang nekad. Dirinya yang baru saja lulus dari bangku perkuliahan di Universitas Palangka Raya tahun 2017 lalu, dengan keteguhan kembali lagi ke desanya untuk membangun kampung halamannya.

"Ya kalau pekerjaan di kota pasti banyak, tapi yang mau membangun kampung halaman tidak banyak. Saya hanya mau kampung saya maju dan anak-anak di sini memiliki pandangan terbuka tentang pendidikan seperti saya yang mampu sekolah hingga kuliah," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/B-2)

Berita Terbaru