Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kekurangan Dokter di Kotawaringin Timur Harus Diatasi

  • Oleh Naco
  • 25 Januari 2018 - 15:28 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Hero Harapanno Mandouw menegaskan agar persoalan kekurangan tenaga dokter di Kotim memang harus diatasi secara serius.

"Salah satu upaya mengatasi tenaga dokter, Pemkab Kotim harus bisa memprogramkan beasiswa kepada mahasiswa jurusan kedokteran," kata Hero, Kamis (25/1/2018).

Dengan demikian ketika yang bersangkutan sudah lulus maka bisa ditarik ke daerah untuk mengabdi. Program beasiswa  itu bisa diberikan bagi pelajar yang berprestasi. Pelajar itu dibiayai dengan APBD Kotim hingga lulus.

"Ngapain pemerintah pusing memikirkan dokter, pemerintah harus melakukan langkah, salah satunya membiayai warga kita sini untuk sekolah dokter," tukasnya.

Menurutnya, soal teknis bukan jadi masalah bahkan  dari sisi anggaran mereka di Komisi III pasti akan mendukung. Selama ini program pemerintah menarik minat dokter untuk  mengabdi di Kotim selalu dengan kenaikan dan besaran tunjangan beserta fasilitas penunjangnya.

Pemberian gaji hingga fasilitas penunjang yang besar menurut Hero bukan solusi  jangka panjang. Bahkan ia cenderung sepakat agar Kotim bisa  menginvestasikan pelajar yang dianggap berprestasi untuk masuk ke dokter. "Kuliahnya selesai  maka wajib kembali ke kampung halamannya di Kotim ini," tukasnya.

Hero menegaskan  ke depannya kebutuhan akan tenaga medis itu tentunya sangat tinggi. Apalagi melihat dengan rencana pengembangan RSUD dr Murjani dan sejumlah RSUD yang ada dibeberapa kecamatan. 

Menurut Hero pemerintah daerah bisa saja menerbitkan Perbup untuk mengatur pemberian beasiswa kepada mahasiswa tersebut.  Soal teknis itu bisa diatur melalui perbup atau juga bisa melalui perda untuk mengatur lebih lanjut.

"Selama ini pemberian beasiswa kepada para mahasiswa masal Kotim tidak pernah disampaikan secara terbuka kepada warga masyarakat. Dengan anggaran Rp3-Rp5 miliar di poskan untuk pengembangan mahasiswa kita itu tidak rugi juga daerah, itu kita investasi bukan buang-buang anggaran, nanti bisa bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran di Universitas Palangka Raya," tandasnya. (NACO/B-5)


TAGS:

Berita Terbaru