Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Santri Ponpes, Mahasiswa STAI dan KNPI Deklarasikan Anti Hoax dan Isu SARA

  • 08 Maret 2018 - 22:00 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Santri di beberapa pondok pesantren, sekolah berbasis agama serta jajaran pengurus KNPI dan GP Anshor mendeklarasikan diri untuk menolak isu SARA dan berita hoax.

Pimpinan Ponpes Babussalam Kapuas Ustaz Darwis Muhammad mengatakan, ada sekitar 200 orang santri yang turut dalam deklarasi damai. Menurutnya, seluruh pimpinan beserta ustaz dan santri Pondok Pesantren Babussalam Kapuas menyatakan menolak hoax dan isu SARA yang dapat mengadu domba serta mengganggu Kamtibmas di Provinsi Kalteng.

“Pada intinya saya selaku Pimpinan, beserta Ustadz dan Santri Pondok Pesantren Babussalam Kapuas menyatakan mendukung upaya Polri dalam penegakan hukum terhadap pelaku hoax yang meresahkan masyarakat terlebih dalam memasuki masa pilkada ini," kata Ustad Darwis Muhammad, Kamis(8/3/2018).

Ia berharap, pilkada dapat berjalan dengan aman dan damai, tanpa ada perpecahan di masyarakat. Selain itu, jangan sampai tempat ibadah dijadikan sebagai tempat kampanye.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ustaz Hasanudin, pengurus Pondok Pesantren Muhajirin Antang. Setidaknya, ada 50 orang dari Ponpes Muhajirin yang terlibat dalam deklarasi damai.

Langkah yang dilakukan oleh jajaran Dit Sosbud Intelkam Polda Kalteng ini juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua STAI Arbainsyah beserta seluruh dosen dan mahasiswanya.

Sekretaris KNPI H Noorsalim yang juga merangkap Ketua GP Anshor juga mendukung apa yang telah dilakukan Polri dalam menyikapi pelaku isu SARA dan hoax yang saat ini mulai meresahkan masyarakat Kapuas.

Pihaknya siap untuk membantu polri dalam memberikan informasi apabila ada orang-orang yang berupaya memecah persatuan dan kesatuan di Bumi Tambun Bungai ini. (DJIMMY NAPOLEON/B-2)

Berita Terbaru