Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Provider Telekomunikasi di Kota Palangka Raya Banyak Nakal

  • Oleh Testi Priscilla
  • 25 April 2018 - 01:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya- Selama ini banyak provider telekomunikasi di Kota Palangka Raya dinilai nakal oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Murni D Njinu.

Alasannya, Diskominfosandi Kota Palangka Raya menemukan banyak tower telekomunikasi di 'Kota Cantik' digunakan oleh lebih dari satu provider.

Hal ini tentu merugikan pemerintah kota. Pasalnya, pajak yang dibayarkan hanya per tower bukannya per provider yang menggunakan satu menara telekomunikasi tersebut.

"Harusnya satu tower untuk satu provider. Karena bayar pajaknya juga per satu tower. Tapi kita juga tidak bisa salahkan karena kita belum punya regulasi yang mengatur hal itu," kata Murni, Selasa (24/4/2018).

Menurut dia, ketiadaan regulasi membuat penyedia jasa layanan telekomunikasi kemudian bertindak sesuka mereka dalam memindahkan shelter base transceiver station (BTS) dari satu tower ke menara lainnya dengan sistem sewa.

"Memang banyak provider yang mencabut BTS mereka, lalu memindahkannya ke tower lainnya. BTS yang banyak numpang ini lebih berorientasi bisnis. Karena mereka tidak perlu bayar pajak lagi. Selama ini pemerintah kota hanya menarik biaya restribusi per tower telekomunikasi yang telah mengantongi perizinan. Meski disadari banyak provider dengan BTS mereka yang masih numpang dalam satu tower," sebutnya.

Penggunaan tower bersama saat ini masih dianggap tindakan legal lantaran pemko belum memiliki dasar dalam hal pengaturan maupun ketentuan. Masyarakat Palangka Raya tentunya rugi karena provider semakin untung dengan penggunaan pulsa masyarakat, namun tidak ada pengembalian berupa pajak bagi pembangunan 'Kota Cantik'. (TESTI PRISCILLA/B-3)

Berita Terbaru