Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anak di Kotim Jangan Ada yang Putus Sekolah

  • Oleh Naco
  • 07 Februari 2020 - 16:11 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Riskon  Fabiansyah  menekankan agar di Kotim ini jangan sampai ada pelajar yang putus sekolah. 

Apalagi di jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena pemerintah kabupaten sudah menggratiskan pendidikan wajib belajar 9 tahun. 

Riskon menyebutkan pendidikan adalah hal terpenting yang mesti dilaksanakan dan diikuti oleh mereka yang berusia sekolah. Jadi tidak ada alasan semestinya untuk tidak melanjutkan pendidikan itu.  

"Begitu juga lulusan SMP ke SMA hendaknya jangan putus sekolah upayakan hingga tamat dan lebih bagus lagi kalau bisa ke perguruan tinggi," kata dia, Jumat, 7 Februari 2020.

Dia mengakui saat ini memang program berjalan masih sebatas wajib belajar 9 tahun dari Pemkab Kotim, namun tidak menutup kemungkinan jadi 12 tahun meski status pengelolaan SMA atau SMK di tangan pemerintah provinsi.

“Karena bagi saya pendidikan ini seharusnya memang harus diutamakan, karena salah satu sumber persoalan di bangsa ini adalah kemiskinan dan kemiskinan ini berawal dari pendidikan," tegasnya.

Maka dari itu juga dirinya ingin pengentasan kemiskinan juga harus dibarengi dengan pendidikan yang optimal, sehingga disarankan mereka yang tahun ini lulus dari jenjang SMA bisa memanfaatkan fasilitas Balai Latihan kerja(BLK) jika tidak ke perguruan tinggi. 

Di situ dibekali keterampilan untuk memasuki dunia kerja. Karena keahlian dan  kecakapan adalah hal yang mutlak saat ini dimiliki. Sementara bagi yang tidak ada kecakapan maka hanya akan jadi buruh biasa. (NACO/B-6)

Berita Terbaru