Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Persiapan Pemilu 2024, PPP Diminta Sesuaikan Diri dengan Generasi Milenial dan Z

  • Oleh Teras.id
  • 20 Desember 2020 - 22:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan politik dari PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menyarankan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyesuaikan diri dengan generasi milenial dan Z untuk meraih suara di Pemilu 2024. "PPP harus bersedia dengan ikhlas menyesuaikan diri dengan keberadaan generasi ini. Mereka pemilih besar," kata Eep dalam penutupan Muktamar PPP, Ahad, 20 Desember 2020.

Eep menjelaskan, berdasarkan proyeksi BPS pada 2024, lebih dari 50 persen pemilih adalah pemilih muda berusia di bawah 40 tahun. Pemilih muda itu terdiri dari 2 generasi, yaitu generasi milenial dan Z. Generasi milenial adalah yang mulai lahir pada 1983, sedangkan gen Z mulai lahir pada 2000 ke atas.

"PPP mau tidak mau harus menjadi partainya orang muda. Kalau PPP tidak menjadi partainya orang muda, maka PPP kehilangan kesempatan merebut segmen yang sangat besar," ujarnya.

Menurut Eep, ciri-ciri kedua generasi ini adalah mereka tidak suka dimobilisasi, tidak suka disuruh-disuruh, diperintah, maupun disalahkan. Mereka merasa bahwa dunia harus tunduk pada mereka, dan itu sudah dibuktikan hanya dengan jempol yang mereka mainkan di gadget.

Pendekatan yang harus dilakukan PPP, kata Eep, adalah menanyakan apa masalah, keinginan, dan aspirasi generasi tersebut. Kemudian menyatakan bahwa partai siap bersama mereka memperjuangkan hal tersebut. "PPP tidak bisa mengatakan 'Inilah PPP, silakan anda pilih'. 2024 pendekatan itu harus ditinggalkan," kata dia.

PPP sebelumnya menargetkan hasil Pemilu 2024 melebihi capaian Pemilu 1999. Untuk mencapainya, Ketua Umum PPP 2020-2025 Suharso Monoarfa menyewa jasa PolMark yang dipimpin Eep sebagai konsultan politik sampai 2024.

Pada Pemilu 1999, PPP meraih suara sebanyak 11.329.905. Pemilu 1999 juga kerap disebut-sebut sebagai masa gemilang partai berlambang ka'bah ini. Namun, setelah itu, suara PPP terus menurun.

Dalam Pemilu 2019, PPP hanya meraih 6,3 juta suara atau 4,52 persen. Angka ini bahkan mepet dengan ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Adapun jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat hanya 19 kursi, menurun dari hasil Pemilu 2014 sebanyak 39 kursi.

Dengan target melampaui Pemilu 1999, Suharso melanjutkan, PPP harus menaikkan suara pada Pemilu 2024 hampir dua kali lipat dari perolehan Pemilu 2019. Dia meyakini target ini bisa tercapai jika seluruh jajaran PPP berjuang bersama.

TERAS.ID

Berita Terbaru