Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tugas Bersama Atasi Pandemi Covid-19

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 03 Agustus 2021 - 21:10 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Dalam seminggu terakhir, hampir setiap hari ada berita duka di media sosial beserta foto warga yang dimakamkan dengan protokol covid-19 di Kabupaten Barito Timur.

Mobil ambulans dan mobil jenazah sering lalu-lalang di jalan-jalan utama dengan suara sirene yang membuat merinding.

Tidak jelas apakah semua yang meninggal tersebut terkonfirmasi positif covid-19 atau tidak. Karena sejak tanggal 28 Juli 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Barito Timur tidak lagi mengeluarkan rilis perkembangan covid-19 dengan alasan data di provinsi tidak sinkron dengan data yang dimiliki kabupaten.

Namun sejak data tidak dirilis, hingga hari ini terjadi peningkatan kasus positif yakni berjumlah 81 kasus dan meninggal dunia 4 kasus. Sedangkan pasien sembuh 23 orang. Borneonews mendapatkan data tersebut dari rilis yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah.

Di antara warga yang terpapar covid-19 selama periode itu, terdapat 8 dokter dan 65 perawat. Kondisi ini menyebabkan RSUD Tamiang Layang mengalami kekurangan dokter dan perawat. Sehingga, Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas memerintahkan Puskesmas yang memiliki dokter lebih dari satu agar membantu di RSUD Tamiang Layang.

Selain kekurangan tenaga kesehatan, RSUD juga mengalami kekurangan stok obat untuk pasien covid-19 dan kelangkaan oksigen yang menjadi kebutuhan utama pasien covid-19 dengan gejala sesak nafas.

"Akhir- akhir ini banyak warga Barito Timur yang terpapar covid-19, di samping itu ruang isolasi dan obat-obatan di RSUD Tamiang Layang terbatas, Barito Timur juga sempat krisis oksigen untuk pasien covid-19,” kata Ampera saat memberikan sambutan pada peringatan hari ulang tahun atau HUT ke-19 Barito Timur, Selasa, 3 Agustus 2021.

Bukan saja pasien positif covid-19 di RSUD yang meningkat signifikan, namun informasi yang beredar ada banyak warga pada puluhan desa yang diperkirakan berjumlah ratusan sedang menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif covid-19 hasil swab antigen.

Meski tidak ada data valid tentang jumlah warga yang menjalani isolasi mandiri, informasi tersebut mendekati kebenaran karena Bupati mengungkapkan rencana untuk melakukan lockdown pada 26 desa. Namun, Ampera tidak merinci nama desa dan menjelaskan lockdown seperti apa yang dimaksudnya.

Kondisi ini akan semakin sulit jika terus terjadi ledakan kasus positif. Apalagi jika virus yang menulari warga Barito Timur merupakan hasil mutasi varian Delta yang terkenal lebih cepat menular dan mematikan.

Air mata duka mereka yang kehilangan anggota keluarga adalah air mata kita semua, perjuangan mereka yang sedang dirawat dan menjalani isolasi mandiri adalah perjuangan kita semua.

Mengatasi pandemi covid-19 ini bukan hanya tugas pemerintah. Ini tugas bersama. Mari saling mendukung mematuhi protokol kesehatan dan anjuran pemerintah yang lain agar dapat mengalahkan musuh paling sadis yang tidak terlihat ini, serta melanjutkan pembangunan Bumi Jari Janang Kalalawah yang beranjak dewasa di usia 19 tahun. (BOLE MALO/B-7)

Berita Terbaru