Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengamat: Pencalonan Andika Sebagai Panglima TNI Faktor Kebutuhan

  • Oleh ANTARA
  • 08 November 2021 - 08:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyebutkan, pertimbangan terhadap pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo lebih pada kebutuhan untuk melanjutkan konsolidasi di jajaran TNI.

Lebih dari itu, lanjut dia, pertimbangan Presiden menunjuk Andika karena dipandang memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Menurut saya, itulah alasan pokok presiden mengajukan Andika Perkasa," kata Karyono, di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, terkait dengan wacana bahwa Andika Perkasa berpeluang maju di Pilpres 2024 setelah menjabat panglima itu persoalan lain yang bukan merupakan bagian dari skenario penunjukkannya sebagai calon tunggal panglima TNI.

"Bahwa ada pihak yang berpendapat posisi Andika sebagai panglima bisa menjadi batu loncatan untuk melaju pada kontestasi Pilpres 2024 menurut saya itu bagian dari kebebasan berpendapat. Saya menilai, itu merupakan pendapat spekulatif," kata Direktur Eksekutif IPI ini.

Tapi, kata dia, kalaupun Andika memiliki hasrat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, itu merupakan haknya sebagai warga negara.

 "Namun, tentu setelah dia pensiun dari jabatan panglima TNI pada Desember 2022 nanti," ujarnya.

Seberapa besar peluang Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini di pilpres, kata Karyono, tentu tergantung sejauh mana publik merespon sosoknya. Tapi sejauh ini, elektabilitas Andika sebagai capres masih sangat rendah.

Disebutkannya, berdasarkan survei SMRC September 2021, elektabilitas Andika baru 1 persen, masih jauh di bawah tokoh-tokoh dari kalangan militer lainnya

 Bahkan, kandidat dari kalangan militer yang paling tinggi elektabilitasnya masih belum bergeser dari Prabowo Subianto yang mendapatkan dukungan 20,7 persen, menyusul Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen dan Gatot Nurmantyo 1,7 persen.

Berita Terbaru