Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bangkai Orangutan Betina Ditemukan dengan Luka Tembak di Dada

  • 17 Januari 2016 - 11:16 WIB

Laporan:  Roni Sahala

Suasana duka terus menyelimuti habitat orangutan yang sudah rusak akibat tangan manusia di kawasan Sungai Mangkutub, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Kali ini, seekor bangkai orangutan betina berusia 15 tahun, ditemukan mengapung di sungai dengan luka bekas tembakan senapan kaliber besar dan tebasan senjata tajam.

''Di bagian dada dekat jantung orangutan itu terdapat luka berlubang dengan diameter 3 sentimeter (cm) lebih. Diduga, itu akibat peluru senjata rakitan jenis dum-duman," ungkap Maryos Tandang, dokter hewan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Palangka Raya, yang ditemui Borneonews saat evakuasi "jasad" primata tersebut di Mentangai, Sabtu (16/1/2016).

Selain itu, di bagian punggung juga ada luka berbentuk garis dengan panjang 10 cm. 'Diduga akibat ditebas menggunakan parang,' kata Maryos,

Odong, salah satu anggota tim BOS menceritakan, bangkai itu ditemukan sekitar puku 8.30 WIB pagi kemarin. Yaitu, saat tim menyisir sungai mencari orangutan untuk dipindahkan ke habitat baru di kawasan hutan Bagantung, Kapuas, yang masih perawan dan cukup aman dari jamahan tangan manusia.

'Bangkai orangutan itu ditemukan dengan posisi terlungkup. Dilihat dari kulit bagian kepala yang sudah mengelupas karena terendam air, diduga sudah mati 2-3 hari,' kata Odong.

Jalani nekropsi

Tim BOS membawanya ke Klinik Orangutan Nyaru Menteng di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya, untuk proses nekropsi atau pembedahan. Ini untuk mengetahui pasti penyebab kematian primata yang memiliki  kesamaan gen 94,6% dengan manusia itu.

"Bangkai orangutan tersebut akan dimasukan ke dalam freezer. Minggu (17/1/2016) akan dilakukan pembedahan oleh dokter hewan,' kata Humas BOS, Agung Monterado.

Berdasarkan data awal, dilihat dari tanda-tanda di puting susunya, orangutan betina itu memiliki anak. Dan, kuat dugaan, dia tewas oleh tangan jahat manusia yang menggunakan senjata kaliber cukup besar.

Bagi orangutan dewasa, menurut Agung, jika ditembak dengan senapan, angin kecil kemungkinan akan tewas. Hal itu diperkuat dengan temuan seekor orangutan yang masih bertahan hidup dengan 13 peluru senapan angin di tubuhnya, beberapa waktu lalu.

Agung menjelaskan, temuan bangkai orangutan kali ini adalah yang ketiga selama dua sesi operasi evakuasi orangutan pada 27 November-7 Desember 2015 dan 4-16 Januari 2016. Selain itu, dari 71 ekor yang sudah terjaring operasi penyelamatan, banyak yang kondisi fisiknya cacat akibat serangan senjata manusia.

Agung mendesak pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah. Pasalnya, selain terkait pembalakan liar di wilayah hutan lindung dan perburuan orangutan, diduga di kawasan Sungai Mangkutub banyak beredar senjata rakitan. (B-1)

Berita Terbaru