Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Lamban, Krisis Habitat Orangutan Kian Parah

  • 18 Januari 2016 - 22:00 WIB

Laporan: RONI SAHALA (Palangka Raya)

YAYASAN Borneo Orangutan Survival (BOS) menilai pemerintah lamban dalam menangani pembalakan liar di kawasan Hutan Lindung (HP) Sungai Mangkutub, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Koloni orangutan pun terusir dan teraniaya di habitatnya ini.

'Kasus ini dibiarkan terlalu lama. Sepertinya ini belum jadi prioritas pemerintah sehingga memerlukan waktu yang lama untuk bertindak,' kata CEO Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), Jamartin Sihite,  saat jumpa pers di markas yayasan BOS Mawas, Jalan Nuri, Palangka Raya, Senin (18/1/2016).

Sihite mengatakan, Yayasan BOS bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalteng telah melakukan operasi penyelamatan dengan pemindahan 71 orangutan di wilayah itu. Dari operasi diawali pada November 2015 hingga berakhir pada Minggu (17/1), tim masih menemukan rakit-rakit kayu yang diduga miliki pelaku illegal logging melintas di sungai.

Selain ada kerugian negara dalam kasus pembalakan itu, menurut Sihite, yang harus dikuatirkan juga rusaknya alam yang berhubungan dengan punahnya ekosistem. 'Selain merusak habitat orangutan, itu bisa menyebabkan kebakaran lanjutan. Karena tanah menjadi kering, dan dampak lingkungan lainnya,' tuturnya.

Dari data yang dihimpun BOS Mawas, pembalakan sudah terjadi sejak awal 2015. Dari Januari hingga Desember 2015, total sekitar 20.000 potong kayu sudah dikeluarkan dari hutan sekitar Sungai Mangkutub.

Kayu-kayu tersebut dialirkan melalui Sungai Mangkutub menuju ke Kecamatan Mantangai. Seterusnya, dibawa ke Kota Kapuas.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Kalteng, Yusuf Trismanto, mengakui banyak kendala yang membuat pihaknya tidak dapat langsung bertindak ke lokasi. Salah satu kendala yang dialami adalah soal anggaran.

'Tetap akan kita tindak lanjuti, tetapi kami mengumpulkan data dan keterangan dulu. Kami juga sudah menyiapkan tim yang nanti akan dikirim ke lokasi,' kata Yusuf. (B-1)

Berita Terbaru