BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro mengatakan impor Kalteng selama bulan Juli 2022 mengalami kenaikan nilai.

Diungkapkan Eko, nilai impor Kalteng selama bulan itu yakni mencapai US$ 5,92 juta atau naik 8,23 persen jika dibanding bulan sebelumnya yaitu Juni 2022 yang hanya tercatat sebesar US$ 5,47 juta.

"Nilai itu berbanding terbalik dengan volume impor Kalteng bulan Juli 2022. Volume impor turun sebesar 35,83 persen atau 3,06 ribu ton, dari 8,54 ribu ton di Juni 2022 menjadi 5,48 ribu ton pada Juli 2022," beber Eko, Senin, 12 September 2022.

Dijelaskan, kenaikan nilai impor Kalteng tersebut karena disebabkan oleh naiknya impor hasil industri yaitu sebesar US$ 2,57 juta dari US$ 1,88 juta menjadi US$4,45 juta, meski impor kategori migas mengalami penurunan sebesar 59,05 persen dari US$ 3,59 juta di Juni 2022 menjadi US$1,47 juta pada Juli 2022.

"Diitinjau menurut komoditas, kenaikan nilai impor di Kalteng ini utamanya didorong oleh peningkatan nilai impor pupuk yaitu kalium klorida pada Juli 2022," kata Eko.

Pada Juli 2022 juga terdapat impor komoditas mesin dan pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik, berbagai produk kimia, serta barang dari plastik yang turut memberi andil dalam peningkatan nilai impor Kalteng. (DONNY D/B-6)