Laporan: RADEN ARIYO (Pangkalan Bun)

Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih jadi ancaman serius di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar, dari 1 hingga 30 Januari 2016, jumlah korban gigitan nyamuk aedes aegepty itu mencapai 111 orang.

Angka tersebut meningkat dibanding Desember 2015 yang mencatat 91 kasus DBD. Juga, jauh melonjak dibandingkan data November 2015 (23 kasus).

''DBD merupakan ancaman kesehatan yang selalu terjadi tiap tahun. Biasanya mulai muncul pada September dan berlangsung hingga April. Puncak kejadian atau merebaknya epidemi ini biasanya terjadi pada Desember hingga Februari," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar, Indrawan Sakti, Senin (1/2/2016).

Selama ancaman epidemi DBD belum berakhir, lanjut Indrawan, masyarakat Kobar wajib waspada terhadap kondisi lingkungan dengan gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Terutama terhadap kontainer atau tampungan air yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

"PSN oleh masyarakat harus sering-sering dilakukan. Di daerah Kecamatan Pangkalan Lada itu, PSN sangat sering dilakukan, sehingga di sana cukup aman dari DBD. Di Arut Selatan (Arsel) dan Kumai (yang rawan DBD), seharusnya PSN juga digiatkan," kata Indrawan. (B-1)