Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ridwan Kamil tak Jadi Maju Pilgub DKI

  • 29 Februari 2016 - 21:33 WIB

RIDWAN Kamil akhirnya buka suara tentang pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakata untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017, yang telah disebut-sebut sejak lebih dari tiga bulan lalu. Wali kota Bandung ini akhirnya memutuskan untuk tidak ikut dalam Pilgub DKI. 

Alasan dari keputusan itu ia paparkan dalam tulisannya yang berjudul Ke Jakarta Tidak ke Jakarta, yang dipublikasi di halaman Facebook-nya, Senin (29/2/2016).

Dalam tulisan itu, Kang Emil, begitu ia biasa disapa, mengakui bahwa Jakarta adalah magnet yang menarik, termasuk jabatan gubernurnya. Padahal lanjutnya, ia merasa jika soal peluang, untuk memenangi Pilgub DKI masih sangat terbuka.

'Memenangkan pemilihan Gubernur Jakarta 2017 bukan hal yang mustahil. Saya dulu memulai pemilihan di Bandung dengan 6% sebagai 'nobody', sementara incumbent sudah 30%.

Dan akhirnya menang 45% dengan determinasi dan strategi kreatif ini itu. Dari survey terakhir di Jakarta yang masuk ke saya, popularitas sudah 60% dan elektabilitas 20%. Dan ini pun, dengan saya tidak melakukan apa-apa. Belum bergerak,' tulisnya. 

Belum selesai di Bandung

Lalu kenapa pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 ini memutuskan untuk mematahkan ekspektasi, sebagian pendukungnya

'Saya belum selesai menunaikan tugas sebagai Walikota Bandung. Andai pilkada di Indonesia ini bisa serempak awal dan akhirnya, tentu tidak akan ada dilema seperti ini,' lanjut Emil.

'Dan yang terberat, warga Bandung mayoritas tidak mengizinkan saya pergi sebelum menyelesaikan tugas. Di dalam kata 'warga Bandung' terkandung di dalamnya suara relawan yang dulu berjibaku memenangkan saya, suara keluarga saya dan suara mentor hidup saya yaitu ibu kandung saya, yang tidak merestui kemanapun sebelum niat selesaikan periode pertama kewalikotaan Bandung ini tunai,' lanjutnya. 

Emil juga menulis selama tiga bulan terakhir berkomunikasi dan meminta pertimbangan banyak pihak, tentang dorongan pencalonannya untuk maju dalam pilgub DKI. Ia menyebut, komunikasi itu dilakukan dengan Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, termasuk berdiskusi hangat dengan Prabowo Subianto. 

Ia juga mendatangi undangan empat partai politik terkait hal itu. Menurutnya, itu semata bagian dari menjaga silaturahmi politik. 

Karena Nasihat Jokowi

Kepada sejumlah media yang mengklarifikasi pernyataannya di Facebook, itu, Emil mengakui, nasihat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk yang mempengaruhi keputusannya. 

'Pak Jokowi menilai saya dan Pak Ahok, dua-duanya adalah orang yang hebat. Jika kami berdua berkompetisi, salah satu akan kalah dan sudah pasti menganggur. Sementara Indonesia masih membutuhkan kontribusi kami berdua,' kata Ridwan dari sambungan wawancara melalui akun Facebook pribadinya, Senin (29/2/2016).

'Pertimbangan Pak Jokowi sangat tepat. Maka itu saya memilih menetap di Bandung,' tandasnya. 

(*/B-10)

Berita Terbaru