Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Panglima Batur Diusung Jadi Pahlawan Nasional

  • 11 April 2016 - 13:35 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Daerah tanpa pahlawan sama artinya daerah tanpa kebanggaan. Jika daerah tidak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, daerah miskin harga diri. Hal inilah yang melatarbelakangi Seminar Nasional Pengusulan Panglima Batur Sebagai Pahlawan Nasional dari Kalimantan Tengah, di Aula Eka Hapakat Pemprov Kalimantan Tengah, Senin (11/4/2016).

Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Setda Kalteng, I Ketut Widhi Wiryawan menyampakan apresiasi dan penghargaan kepada Bupati Barito Utara beserta jajarannya yang telah mengusulkan dan sekaligus memfasilitasi terhadap pelaksanaan seminar nasional pengusulan Panglima Batur sebagai pahlawan nasional tersebut.

"Semangat juang dari para pahlawan yang tidak kenal menyerah yang pada intinya berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan dan tetap mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia haruslah kita balas dalam bentuk apresiasi kita yaitu memperjuangkan Panglima Batur layak sebagai pahlawan nasional. Kita perlu kebersamaan karena kebersamaan adalah merupakan langkah awal yang strategis dalam mengisi dan merenda pembangunan Indonesia khususnya pembangunan di Bumi Tambun Bungai ini," ajaknya.

Provinsi Kalteng, lanjutnya, dalam perjalanan sejarahnya juga telah ikut andil dalam memperjuangkan terbentuknya NKRI. Terbukti dengan telah lahir pahlawan nasional dari Kalteng antara lain yang sudah dikukuhkan adalah Tjilik Riwut sebagai pahlawan nasional dari Kalteng serta tidak lama lagi juga akan lahir pahlawan berikutnya yaitu Panglima Batur.

Panglima Batur adalah sosok anak bangsa yang mempunyai jiwa yang tidak mengenal menyerah, berjiwa luhur dan tegar dari risiko atas perjuangannya. Ia dipanggil untuk menyumbangkan tenaga, pikiran dan jiwanya guna meneruskan perjuangan Pangeran Antasari dan Tumenggung Surapati dalam Perang Banjar dan perang Barito melawan Belanda pada 1865-1905 di sepanjang Sungai Barito yang dikenal sebagai basis perlawanan wilayah barat.

Panglima Batur diangkat menjadi panglima sebagai salah satu pembantu utama Sultan Muhammad Seman di tanah Pagustian Barito Hulu. Jejak langkah perjuangan Panglima Batur menunjang perlawanan Sultan Muhammad Seman mempertahankan tetap tegaknya kekuasaan tanah Pagustian di Barito Hulu yang ingin diruntuhkan oleh kolonialis Belanda dengan mengusung semboyan "Haram Menyerah, Menang Terbilang, Kalah Hilang.'

Sepeninggal Sultan Muhammad Seman karena terbunuh, keterpanggilan jiwa raga Batur sebagai pejuang yang tak mengenal menyerah semakin nyata dibuktikannya. Sedikitpun ia tidak goyah meneruskan perjuangan sampai detik akhir hayatnya dihukum mati di tiang gantungan Penjara Banjarmasin pada Juni 1905. (TESTI PRISCILLA/m)

Berita Terbaru