BORNEONEWS, Palangka Raya - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah, mendukung langkah Gubernur Sugianto Sabran perang terhadap narkoba. Sejak dilantik Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, 25 Mei 2016, sebagai Gubernur Kalteng, Sugian, berkali-kali menyatakan perang terhadap narkoba. Bahkan ia mengancam pecat ASN yang ketahuan terlibat narkoba.

Gubernur menyatakan salah satu musuh paling berbahaya yang perlu diantisipasi seluruh lapisan masyarakat di Kalteng ialah Narkoba. Bagaimana tidak, barang haram ini sudah sampai ke pedesaan dan pedalaman Kalteng, sehingga bila dibiarkan akan menjadi penghalang terwujudnya Kalteng Berkah, sesuai visi misi kepemimpinannya.

Hal ini juga berlaku bagi dunia pendidikan. Terlebih, melalui dunia pendidikan di sekolahlah peredaran narkoba ini lebih banyak beroperasi. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Damber Liwan menyebut walaupun ia tidak menampik adanya isu peredaran narkoba melalui sekolah-sekolah ini.

"Tapi kami juga tidak tinggal diam. Provinsi sudah 3 tahun ini bekerjasama dengan BNN untuk menciptakan kader kita di tingkat satuan pendidikan," ungkap Kepala Disdik Kalteng, Damber Liwan kepada Borneonews, Kamis (2/6/2016).

Kader ini ialah guru-guru di sekolah yang juga bertindak sebagai konselor dan motivator bagi peserta didiknya.

Upaya lainnya ialah pihaknya telah mencanangkan Sekolah Bebas Narkoba. Kriterianya, adanya komitmen sekolah untuk membentuk Relawan Sebaya. "Mereka ini anak-anak yang kita latih untuk menjadi pelopor anti narkoba di sekolahnya. Karena anak-anak ini kan lebih nyaman kalau bercerita dengan teman sebayanya daripada dengan orang tua dan guru," tambah Damber. (TESTI PRISCILLA/N).